Kamis 23 May 2024 18:00 WIB

Disebut dalam Alquran, Bawang Putih Rupanya Punya Manfaat Besar

Bawang putih adalah salah satu rempah yang tercantum dalam Alquran.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Sejak masa silam, konsumsi bawang putih dikenal berkhasiat untuk mencegah infeksi (Foto: ilustrasi bawang putih)
Foto: Flickr
Sejak masa silam, konsumsi bawang putih dikenal berkhasiat untuk mencegah infeksi (Foto: ilustrasi bawang putih)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Surat Al Baqarah ayat 61 mengisahkan permintaan Bani Israil kepada Nabi Musa AS untuk memohon kepada Allah SWT agar diberikan berbagai jenis makanan termasuk sayur-mayur.

Di antara yang disebutkan adalah bawang putih, yang ternyata merupakan salah satu bahan pangan penting dalam kehidupan sehari-hari. Penyebutan bawang putih dalam Alquran menegaskan nilai pentingnya sebagai sumber gizi dan manfaat kesehatan bagi manusia.

Baca Juga

Allah SWT berfirman:

وَاِذْ قُلْتُمْ يٰمُوْسٰى لَنْ نَّصْبِرَ عَلٰى طَعَامٍ وَّاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ مِنْۢ بَقْلِهَا وَقِثَّاۤىِٕهَا وَفُوْمِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۗ

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah..." (QS. Al Baqarah ayat 61)

Ibnu Al-Qayyim menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

 كل الثوم نيئا، فلولا أني أناجي الملك لأكلته

"Makanlah bawang putih mentah-mentah. Kalau aku tidak berbicara dengan malaikat, pastilah aku pun memakannya."

Dr Nadiah Thayyarah dalam "Sains dalam Al-Qur'an: Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah" memaparkan, suatu ketika Rasulullah SAW pernah diberi hadiah makanan yang mengandung bawang putih, tapi makanan itu beliau kirimkan kepada Abu Ayyub Al-Anshari.

Dia (Al Anshari) pun bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah engkau tidak menyukai makanan itu sehingga engkau mengirimkannya untukku?" Beliau menjawab, "Sesungguhnya aku kerap berbicara dengan (malaikat) yang kalian tidak bisa berbicara dengannya."

Hadits tersebut menggambarkan bahwa beliau sebenarnya menyarankan mengonsumsi bawang putih. Namun, disyaratkan agar seorang muslim tidak memakannya jika akan pergi ke masjid karena bau mulut yang diakibatkannya kurang sedap.

Sedangkan Rasulullah SAW memilih tidak mengonsumsi bawang putih karena beliau kerap berkomunikasi dengan malaikat Jibril yang dikenal tak suka dengan bau bawang putih.

Hadits lain menyebutkan, "Makanlah bawang putih dan gunakanlah ia sebagai obat karena ia mampu mengobati 70 macam penyakit. Kalaulah malaikat tidak datang (dan berbicara) denganku, pastilah aku pun memakannya." (HR. Ad-Dailami, dari Ali RA)

Adapun bawang putih mengandung lebih dari 100 unsur kimiawi. Kandungannya yang terpenting adalah zat alisin, yaitu satu jenis asam amino yang mengandung sulfur. Namun zat ini tidak terdapat pada bawang putih yang masih segar, tapi baru terbentuk secara bertahap bersama unsur lainnya ketika dirajang ataupun ditumbuk.

Para peneliti menyakini bahwa zat alisin itulah yang bertanggung jawab bagi efektivitas senyawa biologis yang terdapat pada bawang putih, sebagaimana para juru masak memahami bahwa zat itu pula yang menciptakan bau menyengat yang keluar dari bawang putih.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَجَعَلُوْا لِلّٰهِ مِمَّا ذَرَاَ مِنَ الْحَرْثِ وَالْاَنْعَامِ نَصِيْبًا فَقَالُوْا هٰذَا لِلّٰهِ بِزَعْمِهِمْ وَهٰذَا لِشُرَكَاۤىِٕنَاۚ فَمَا كَانَ لِشُرَكَاۤىِٕهِمْ فَلَا يَصِلُ اِلَى اللّٰهِ ۚوَمَا كَانَ لِلّٰهِ فَهُوَ يَصِلُ اِلٰى شُرَكَاۤىِٕهِمْۗ سَاۤءَ مَا يَحْكُمُوْنَ
Dan mereka menyediakan sebagian hasil tanaman dan hewan (bagian) untuk Allah sambil berkata menurut persangkaan mereka, “Ini untuk Allah dan yang ini untuk berhala-berhala kami.” Bagian yang untuk berhala-berhala mereka tidak akan sampai kepada Allah, dan bagian yang untuk Allah akan sampai kepada berhala-berhala mereka. Sangat buruk ketetapan mereka itu.

(QS. Al-An'am ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement