REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pemerintah Provinsi Papua menyebutkan penggunaan digitalisasi dapat memperkuat lima sektor yakni UMKM, pariwisata, budaya, edukasi dan ekonomi syariah yang diharapkan adanya kolaborasi bersama pengambil kebijakan dalam mendorong sumber pertumbuhan baru.
Penjabat Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun di Jayapura, Kamis (23/5/2024), mengatakan lima sektor tersebut dapat menjadi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. “Sehingga kami sangat mendorong penggunaan digitalisasi pada lima sektor agar pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dapat terwujud di Bumi Cenderawasih,” katanya.
Menurut Ridwan, karena di era digital seperti saat ini adopsi teknologi dan digitalisasi menjadi sebuah keharusan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. “Oleh karena itu, saya ingin menekankan pentingnya digitalisasi dalam beberapa sektor utama di Papua,” ujarnya.
Dia menjelaskan seperti pertama pada sektor UMKM di mana digitalisasi akan memungkinkan para pelaku usaha di Papua untuk menjangkau pasar yang lebih luas, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di kancah internasional.
“Kedua digitalisasi dalam sektor pariwisata, seperti melalui promosi wisata berbasis digital dan pengembangan aplikasi panduan wisata, akan membantu menarik lebih banyak wisatawan domestik dan mancanegara. Lalu pada ketiga sektor budaya digitalisasi dapat menjadi alat yang efektif untuk mendokumentasikan, melestarikan, dan mempromosikan warisan budaya Papua,” katanya.
Dia menambahkan keempat, sektor edukasi di mana pengembangan platform edukasi digital akan memungkinkan akses pendidikan yang lebih merata dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Papua. “Kelima pengembangan ekonomi syariah berbasis digital dapat menjadi alternatif yang menjanjikan untuk mendorong inklusif keuangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu perlu adanya sinergi dalam mengadopsi digitalisasi di sektor ekonomi tersebut,” ujarnya.