Jumat 24 May 2024 06:43 WIB

Prabowo Terangkan Alasan Nama Programnya Berubah Jadi Makan Bergizi Gratis

Pembagian makanan bagi anak akan menyesuaikan dengan tipologi daerah. 

Rep: Febryan A/ Red: Indira Rezkisari
Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto.
Foto: Republika/Prayogi
Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih periode 2024–2029 Prabowo Subianto mengubah nama rencana program andalannya, dari program 'makan siang gratis' menjadi 'makan bergizi gratis'. Pengubahan dilakukan karena Prabowo menyadari bahwa para siswa, yang merupakan target program tersebut, masuk sekolah pagi dan pulang siang.

"Setelah kita pelajari ternyata istilah tepat itu adalah makan bergizi gratis untuk anak-anak. Itu lengkapnya. Karena kalau anak SD masuk pagi, dia kalau nunggu makan siang kan terlalu lama. Jadi harus makan pagi, makanya kita ubah," kata Prabowo dalam wawancaranya dengan tvOne, sebagaimana dilansir dari siaran pers tim media Prabowo, dikutip Jumat (24/5/2024).

Baca Juga

Terkait pelaksanaannya, Prabowo menyebut pembagian makanan bergizi dan juga susu gratis kepada anak-anak di Indonesia akan disesuaikan dengan tipologi daerah. Jenis makanan yang akan diberikan berbeda bagi anak yang tinggal di kawasan pesisir dengan pegunungan dan pulau.

Dia mencontohkan salah satu daerah di Maluku Barat Daya, yakni Pulau Moa. Di pulau tersebut masyarakat memproduksi air susu dari kerbau. Karena itu, susu produksi asli Pulau Moa bisa langsung diberikan kepada anak-anak setempat.

Adapun di daerah lain yang bukan tempat produksi susu, lanjut dia, program makan bergizi gratis akan dilaksanakan dengan membagikan bahan pangan bergizi seperti ikan dan telur. 

"Kalau lihat protein yang ada di susu ternyata protein dan mineral dan zat-zat yang ada di telur itu lebih baik daripada susu, para pakar cerita kepada saya. Dan telur kita jatuhnya bisa lebih murah karena di suatu daerah susu itu terlalu mahal, ya kita konsentrasi kepada telur, kepada ikan, dan sebagainya," ujarnya.

Prabowo optimistis pemerintahannya kelak bisa mengeksekusi program tersebut. Pasalnya, dia sudah menghitung kebutuhan anggaran untuk menjalankan program unggulannya itu dan menyimpulkan bahwa keuangan negara mampu membiayainya.

"Kita sudah hitung bahwa kita mampu. Masalah organisasi, kita sedang pikirkan apakah perlu kementerian khusus atau cukup badan saja. Saya kira bukan organisasi tapi yang penting adalah skemanya, sistemnya, sampai terwujud sampai ke anak itu dengan tepat," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Prabowo menegaskan akan mengupayakan semaksimal mungkin agar tidak ada kebocoran anggaran selama pelaksanaan program makan bergizi gratis kelak. Dia berkomitmen akan membuat skema yang dapat mencegah kebocoran anggaran.

Menentukan masa depan bangsa...

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement