Jumat 24 May 2024 10:54 WIB

Jelang Final Piala FA, Dominasi Manchester City Belum Tunjukkan Tanda-Tanda Melemah

Dalam empat musim terakhir, City mengumpulkan rata-rata 89,75 poin di Liga Inggris.

Red: Israr Itah
Manchester United
Foto: AP Photo/Alastair Grant
Manchester United

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Goresan Manchester City di buku rekor berpeluang berlanjut akhir pekan ini pada final Piala FA. Cengkeraman mereka atas sepak bola Inggris tidak menunjukkan tanda-tanda akan melemah dalam waktu dekat.

Kemenangan atas Manchester United (MU), yang dominasinya kini memudar dan tinggal kenangan, akan membuat City menjadi klub pertama yang memenangkan gelar ganda Liga Primer Inggris dan Piala FA dalam dua musim berturut-turut. 

Baca Juga

Final Piala FA datang sepekan setelah City memastikan gelar keempat Liga Primer Inggris secara berturut-turut yang belum pernah terjadi sebelumnya, tepatnya pada Sabtu (25/5/2024) di Wembley. Ini juga terjadi setahun setelah tim asuhan Pep Guardiola menyamai treble winners MU pada tahun 1999 dengan menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya. 

Jika mereka mengalahkan MU, dan hanya sedikit yang mengharapkan hasil lain, itu akan menjadi trofi besar ke-21 yang dimenangkan City sejak Sheikh Mansour dari Abu Dhabi mengakuisisi klub tersebut pada 2008.

Arsenal nyaris menekan mereka musim ini, tapi gagal mencegah City mengklaim gelar keenam mereka dalam delapan musim di bawah asuhan Guardiola. Mengalahkan City membutuhkan kesempurnaan, seperti yang diketahui oleh manajer Arsenal Mikel Arteta dan pelatih Liverpool Jurgen Klopp.

Statistik tidak berbohong 

Dalam empat musim terakhir, City mengumpulkan rata-rata 89,75 poin di Liga Inggris. Dari klub-klub yang paling mungkin mengancam monopoli mereka, Liverpool rata-rata 77,5, Arsenal 75,7, Manchester United 66,7, Tottenham Hotspur 64,75 dan Chelsea 62.

Sejak 2015, City telah melampaui total poin yang diharapkan berdasarkan tagihan gaji pemain sebanyak 15 poin -- dua kali lipat dari klub terbaik berikutnya yaitu Brighton & Hove Albion -- menurut FT.

Terlebih lagi, pembelanjaan bersih City untuk pemain dalam lima tahun terakhir adalah 379 juta euro (Rp 6,6 triliun), menurut transfermarkt.co.uk. Hal ini membuka bab baru, karena para pesaingnya justru jor-joran tapi gagal memetik hasil. Chelsea menghabiskan 800 juta euro (Rp 14 triliun), MU 694 juta euro (Rp 12,1 triliun), Arsenal 638 juta euro (Rp 11,1 triliun), dan Tottenham 537 juta euro (Rp 9,4 triliun). 

Dan Plumley, pakar keuangan sepak bola di Universitas Sheffield Hallam, mengatakan semua orang berusaha mengejar ketertinggalan dalam lanskap keuangan yang semakin terbatas.

“City tidak perlu mengeluarkan banyak uang tetapi mereka mungkin akan menambah dua atau tiga pemain setiap tahunnya,” katanya kepada Reuters.

“Orang-orang berbicara tentang kesenjangan antara enam besar, atau tujuh jika Anda memasukkan Newcastle United, dan sisa liga, namun kini ada juga kesenjangan antara City dan beberapa klub tersebut.”

Aturan Finansial dan Keberlanjutan Liga Primer menghambat klub-klub seperti Everton dan Nottingham Forest musim ini ketika mereka berusaha bersaing dengan klub-klub besar.

Aturan-aturan tersebut, yang dikritik...

Klasemen Premier League Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement