REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya dalam rapat kerja nasional (Rakernas) V PDIP. Dalam sambutannya, ia menyapa elite PDIP yang hadir dalam acara tersebut.
Salah satu yang disapa adalah Ketua DPP PDIP yang juga putrinya, Puan Maharani. Megawati pun bercerita, Puan sebagai Ketua DPR kerap ke luar negeri untuk melakukan kunjungan kerja.
"Ada Mbak Puan. Mbak Puan, saya bilang pada Mbak Puan, sebagai Ketua DPR, wah, pergi ke luar negeri terus. Tapi itu kerja lho, bukannya jadi turis," ujar Megawati dalam sambutannya, di Beach City International Stadium, Jakarta, Jumat (24/5/2024).
Megawati pun bercanda kepada Puan, untuk bertukar posisi dengannya yang merupakan Ketua Umum PDIP. Sebab dengan menjadi Ketua DPR, ia bisa ke luar negeri.
"Jadi saya, kalau beliau (Puan) pamit, kemarin itu ikut di Bali, lalu kapan itu ke Meksiko. Lalu saya bilang, 'Gantianlah sama saya. Saya deh yang jadi Ketua DPR, kamu yang jadi ketua umum'," ujar Megawati.
"Lho enak-enak saja, masa saya yang disuruh nongkrong di sini. Terus keadaannya gonjang ganjing nggak jelas," sambunya lalu tertawa.
PDIP sendiri akan menggelar Kongres ke-6 pada 2025. Kongres menjadi forum tertinggi untuk partai berlambang kepada banteng itu.
Partai berlambang kepala banteng itu sendiri terakhir menggelar kongres pada 2019. Forum yang digelar di Bali tersebut menjadi tempat yang memandatkan kembali Megawati Soekarnoputri menjadi ketua umum partai.
"Kita akan melakukan konsolidasi organisasi partai dengan mengembalikan siklus kongres kembali ke tahun 2025," ujar Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Jumat (25/5/2024).
Jika mengacu pelaksanaannya pada 2019, seharusnya Kongres ke-6 akan digelar tahun ini. Namun pelaksanannya digelar tahun depan, karena 2024 menjadi momentum PDIP menghadapi pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
"Maka untuk kebutuhan konsolidasi dan pemantapan organisasi partai, mensukseskan agenda-agenda bangsa itu, maka kongres akan diputuskan akan dikembalikan dalam siklus lima tahunan di 2025 yang akan datang," ujar Basarah.