Sepanjang perjalanannya, pesawat luar angkasa Psyche tidak pernah menganggur. Ia telah menghabiskan waktunya menggunakan berbagai instrumen untuk mengumpulkan data ilmiah. Misalnya, magnetometer serta spektrometer sinar gamma dan neutron telah mendeteksi partikel-partikel bermuatan yang dipancarkan oleh lontaran-lontaran massa koronal dari matahari.
Sementara itu, pesawat ruang angkasa ini juga sedang menguji teknologi komunikasi optik luar angkasa baru yang didasarkan pada penggunaan laser-laser, bukan radio, untuk mengirimkan data melalui jarak antarplanet. Pengujian sistem pada April melampaui ekspektasi dengan mengirimkan data pada kecepatan 267 megabit per detik dari jarak 226 juta kilometer. Kecepatan bit ini sebanding dengan kecepatan-kecepatan unduh broadband di rumah Anda.
“Sampai saat ini, kami telah menyalakan dan memeriksa berbagai peralatan yang diperlukan untuk menyelesaikan misi, dan kami dapat melaporkan bahwa peralatan tersebut bekerja dengan baik,” kata Henry Stone, manajer proyek Psyche di Jet Propulsion Laboratory NASA, dalam sebuah pernyataan.
Psyche bukanlah misi pertama ke sabuk asteroid yang menggunakan mesin ion. Sebelumnya, misi Dawn NASA mengunjungi Ceres dan Vesta dengan tenaga penggerak listrik tenaga surya. Dalam Star Wars, nama pesawat tempur TIE Empire adalah singkatan dari Twin Ion Engine, tetapi seperti yang ditunjukkan oleh Dawn, dan sekarang Psyche, teknologi tersebut bukan lagi fiksi ilmiah.