Sabtu 25 May 2024 06:00 WIB

KKP-AS Perkuat Kemitraan Pengembangan SDM Kelautan Perikanan

SDM berkontribusi besar dalam pengembangan perikanan.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Erdy Nasrul
Tumpukan ikan hasil tangkapan sebelum dijual di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (9/5/2024).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tumpukan ikan hasil tangkapan sebelum dijual di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (9/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDMKP) memperkuat kemitraan dalam pengembangan sumber daya manusia dengan Case Western Reserve University (CWRU) dan Kent State University (KSU), Amerika Serikat (AS).

Kemitraan tersebut akan fokus pada peningkatan kapasitas institusi serta kurikulum/modul pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan untuk mendukung tugas fungsi BPPSDM KP.

Baca Juga

Kepala BPPSDM KP I Nyoman Radiarta mengatakan Program Ekonomi Biru KKP serta program strategis BPPSDM KP yakni VOGA (Vocational Goes to Actors) dan Smart Fisheries Village (SFV) sebagai strategi pengembangan SDM kelautan dan perikanan. Diskusi juga mencakup upaya peningkatan kurikulum kewirausahaan dan rencana pengembangan Pusat Program Bahasa Inggris di satuan pendidikan/pelatihan KKP.

"Dalam mendukung program strategis KKP yang berlandaskan pada ekonomi biru, BPPSDM KP memiliki peran strategis dalam penyiapan SDM unggul, maju, dinamis dan bertalenta global. Sejalan dengan hal tersebut BPPSDM KP melaksanakan dua program terobosan, pertama yaitu VOGA dan SFV,” ujar Nyoman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (24/5/2024).

Nyoman menyampaikan VOGA dilaksanakan melalui transformasi pendidikan vokasi dengan pembentukan Ocean Institute of Indonesia (OII) yang merupakan penggabungan seluruh satuan pendidikan tinggi bidang kelautan dan perikanan yang dimiliki KKP dengan kampus utama di Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) Jakarta dan revitalisasi pelatihan dan sertifikasi kelautan dan perikanan serta optimalisasi peran penting penyuluh. Sedangkan SFV merupakan konsep pembangunan desa perikanan berbasis teknologi informasi dan manajemen tepat guna dalam rangka meningkatkan pemanfaatan aset barang milik negara (BMN) dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) 

"Melalui lawatan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi internasional dan meningkatkan kapasitas serta kualitas pendidikan dan pelatihan di sektor kelautan dan perikanan Indonesia dalam mendukung pembangunan ekonomi biru yang berkelanjutan," kata Nyoman. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement