Sabtu 25 May 2024 08:48 WIB

Beredar Video Diduga Anggota Densus 88 Diperiksa di Ruang Jampidsus

Polisi Militer AD dan AL menjaga ketat Kejagung setelah diteror konvoi bawa senjata.

Rep: Erik PP/Bambang Noroyono/ Red: Erik Purnama Putra
Diduga Bripda IM, personel Densus 88 Antiteror Polri yang ditangkap polisi militer diperiksa di ruang Jampidsus Kejagung.
Foto: Republika.co.id
Diduga Bripda IM, personel Densus 88 Antiteror Polri yang ditangkap polisi militer diperiksa di ruang Jampidsus Kejagung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media sosial (medsos) dihebohkan dengan video personel Densus 88 Antiteror Polri, berinisial Bripda IM yang tertangkap tangan sedang diperiksa di ruang Jampidsus Kejagung, Jakarta Selatan (Jaksel). Bahkan, KTP dan tanda pengenal Bripda IM juga beredar di kalangan wartawan.

Sebelumnya, anggota polisi militer (POM) TNI yang melakukan pengawalan melekat terhadap Jampidsus Febrie Adriansyah menangkap satu orang diduga anggota Densus 88 AT Polri. Penangkapan tersebut dilakukan karena lebih dari lima personel polisi dengan pakaian preman melakukan penguntitan terhadap Febrie yang sedang melakukan aktivitas makan malam pribadi di salah satu restoran di kawasan Cipete, Jakarta Selatan (Jaksel). 

Baca Juga

Personel tersebut sempat dibawa dan ditahan di ruang khusus Jampidsus Kejagung untuk diinterogasi maksimal. Menyusul penangkapan tersebut, pada Senin (20/5/2024) malam WIB, terjadi peristiwa konvoi personel kepolisian dengan seragam hitam-hitam, membawa senjata laras panjang, berboncengan mengendarai sekitar sepuluh motor trail di kawasan kompleks Kejagung di Bulungan dan Blok M, Jaksel. 

Pantauan Republika.co.id di luar kompleks Kejagung pada malam sekitar pukul 23.00 WIB, puluhan motor trail yang membawa personel seragam hitam-hitam itu, juga membawa serta satu kendaraan taktis lapis baja, antihuru-hara. Konvoi personel hitam-hitam dengan senjata laras panjang itu, sengaja berhenti di pintu utama gerbang barat Kejagung yang berada di Jalan Bulungan. 

Konvoi tersebut berhenti lama sekitar 10 menit dengan menyalakan sirene dan berteriak-teriak. Petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) Kejagung yang berjaga-jaga di pintu barat tersebut memilih untuk menutup cepat gerbang. 

Baca: Dankormar Pastikan Lettu Dr Eko Damara Tewas Bunuh Diri

Dan konvoi seragam hitam-hitam tersebut melanjutkan aksinya dengan mengitari kompleks Kejakgung sebanyak tiga sampai empat kali melalui Jalan Bulungan ke arah Jalan Panglima Polim kawasan Blok M.

Tidak ada peristiwa fisik pada kejadian Senin malam itu. Tetapi sepanjang Selasa (21/5/2024), pantauan Republika.co.id di kompleks Kejagung, terlihat terjadi peningkatan jumlah personel keamanan berseragam Mabes TNI. Bahkan satuan Pamdal diwajibkan mengenakan rompi antipeluru. 

Di Kejagung selain memiliki satuan pamdal internal, sejak 2022 pascamasifnya penanganan kasus korupsi yang dilakukan Jampidsus Kejagung juga meminta bantuan Mabes TNI untuk menerjunkan personel dalam melakukan pengamanan melekat. Sejak saat itu, sering terlihat anggota POM dari Angkatan Darat (AD) maupun AL sering berjaga-jaga di kompleks Kejagung.

Baca: Mayjen Dian Andriani Ratna Dewi, Kowad Pertama Berpangkat Mayjen

Pada Selasa, jumlah pesonel keamanan dari TNI, khususnya Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) semakin bertambah. Dari pantauan Republika.co.id pada Selasa petang WIB, sejumlah personel Pomad berjaga-jaga di Gedung Kartika melakukan sweeping udara. Karena dikabarkan adanya drone yang melintas di atas gedung tersebut.

Gedung Kartika sebetulnya adalah tempat Jaksa Agung Muda Pidana Militer (Jampidmil) Mayjen Wahyoedho Indrajit berkantor. Namun sejak Desember 2023, Jampidsus Febrie Adriansyah bersama-sama tim penyidikannya menggunakan gedung tersebut sementara. Karena Gedung Bundar, kantor utama tim Jampidsus dalam pemugaran total.

Sweeping drone yang dilakukan personel TNI AD dan POM sempat melakukan pengejaran ke luar ke Jalan Panglima Polim, di sisi timur kompleks Kejagung. Tetapi, sweeping drone tersebut tak berhasil menangkap pengguna pesawat pengintai tersebut.

Baca: Kenangan Eks Menhan Mahfud MD terhadap Prof Salim Said

Masih dalam pantauan Republika.co.id pada Selasa malam WIB, sedikitnya enam mobil dinas Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) berjaga-jaga di gerbang sebelah barat kompleks Kejagung yang berada di Jalan Bulungan. Di Jalan Bulungan itu dari pantauan Republika.co.id menjelang tengah malam, ramai sejumlah personel kepolisian dengan berpakain preman berjaga-jaga. 

Sekitar pukul 22.00 WIB, terekam satu unit mobil kepolisian dengan tulisan Reskrim Keboyoran Baru datang ke pintu barat Kejagung. Tak lama setelah Unit Reskrim tersebut datang, kendaraan polisi militer yang berjaga-jaga sebelumnya, melakukan patroli keliling mengitari sisi luar kompleks Kejagung lebih dari lima kali. 

Keadaan tersebut tak berubah sampai Rabu (22/5/2024). Bahkan pada siang hari tersebut, pantauan Republika.co.id, dilakukan penebalan personel keamanan dari satuan Brimob Polri. Pada Kamis (23/5/2024), meskipun tanggal libur nasional, personel Pomad yang berjaga-jaga di kompleks Kejagung masih bertahan.

Kapuspenkum tak tahu...

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement