REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Banda Aceh mengevakuasi seorang warga negara Filipina yang juga anak buah kapal kargo berbendera Panama karena terluka setelah mengalami kecelakaan kerja.
Kepala Basarnas Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain di Banda Aceh, Jumat, mengatakan warga negara Filipina yang dievakuasi tersebut atas nama Cabardo Del Socoro, berusia 53 tahun. Korban dievakuasi karena cedera di tangan.
"Warga negara Filipina tersebut merupakan anak buah kapal kargo dengan nama MV Ocean Virginia. Korban dievakuasi karena luka di sekitar pergelangan tangan dan jarinya saat bekerja di kapal," katanya.
Ibnu Harris Al Hussain mengatakan MV Ocean Virginia berlayar dari Pelabuhan Kandla di India menuju Pelabuhan Incheon di Korea Selatan. Dalam pelayaran, kapten meminta proses evakuasi karena ada anak buah kapal mengalami kecelakaan saat bekerja.
"Kami menerima informasi dari perwakilan agen kapal terkait permintaan evakuasi pada Jumat (24/5) sekira pukul 13.45 WIB. Berdasarkan informasi dan permintaan tersebut tim Basarnas mengevakuasi korban menggunakan kapal SAR KN Kresna 232," katanya.
Selanjutnya, kata dia, tim Basarnas berkoordinasi dengan kapal tersebut untuk memastikan titik evakuasi. Setelah disepakati, KN Kresna 232 diberangkatkan dari Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh, menuju titik evakuasi.
"Titik evakuasi berada di Selat Benggala, perairan antara Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar, dengan Pulau Weh, Kota Sabang. Titik evakuasi berjarak 7,31 nautical mile atau mil laut dari Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh," kata Ibnu Harris Al Hussain.
Sebelum dievakuasi ke kapal SAR KN Kresna, warga negara Filipina tersebut menjalani pemeriksaan kesehatan serta kelengkapan dokumen imigrasi. Setelah dinyatakan tidak bermasalah, warga negara Filipina tersebut diturunkan dari MV Ocean Virginia ke KN Kresna 232.
Selanjutnya, KN Kresna kembali ke Pelabuhan Ulee Lheue. Korban dibawa menggunakan ambulans Balai Karantina Kesehatan Kelas I Banda Aceh ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin, Banda Aceh, untuk penanganan lebih lanjut.
"Proses evakuasi warga negara Filipina tersebut berjalan lancar tanpa kendala berarti. Cuaca di perairan saat evakuasi dalam kondisi baik dan sedikit bergelombang," kata Ibnu Harris Al Hussain menyebutkan.
Kepala Basarnas Banda Aceh itu menambahkan proses evakuasi melibatkan petugas Balai Karantina Kesehatan Kelas I Banda Aceh, personel kepolisian, personel TNI AL, serta mitra kerja Basarnas Banda Aceh lainnya.
"Dengan selesainya evakuasi warga negara Filipina tersebut, maka operasi SAR ditutup dan semua personel yang terlibat dikembalikan ke satuan maupun instansi masing-masing," kata Ibnu Harris Al Hussain.