Sabtu 25 May 2024 10:32 WIB

Tesla Bangun Pabrik Baterai di Shanghai Meski Ketegangan AS-China Meningkat

Pabrik baterai Tesla akan memproduksi 10 ribu Megapack per tahun mulai 2025.

Foto udara menunjukkan pemandangan lahan yang dialokasikan untuk mega proyek pabrik baru Tesla di kawasan baru Lingang di Zona Perdagangan Bebas Percontohan China (Shanghai) di Shanghai Tiongkok timur, 22 Desember 2023. Media China pada Kamis 23 Mei 2024 melaporkan Tesla telah memulai pembangunan pabrik di Shanghai untuk membuat baterai penyimpan energi Megapack.
Foto: Xinhua via AP
Foto udara menunjukkan pemandangan lahan yang dialokasikan untuk mega proyek pabrik baru Tesla di kawasan baru Lingang di Zona Perdagangan Bebas Percontohan China (Shanghai) di Shanghai Tiongkok timur, 22 Desember 2023. Media China pada Kamis 23 Mei 2024 melaporkan Tesla telah memulai pembangunan pabrik di Shanghai untuk membuat baterai penyimpan energi Megapack.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tesla memulai pembangunan pabrik baru di Shanghai pada Kamis (23/5/2024), hanya beberapa minggu setelah CEO Elon Musk melakukan kunjungan mendadak ke China dalam upaya untuk menopang penjualan yang merosot. Pabrik itu menargetkan produksi pada kuartal pertama tahun 2025. 

Lingang Group, pengembang milik pemerintah di kawasan yang menampung pabrik tersebut, mengatakan pabrik Tesla ini akan mampu membuat 10 ribu unit Megapack, yaitu baterai superbesar yang digunakan untuk menyimpan listrik dalam jumlah besar, setiap tahun.

Baca Juga

Fasilitas baterai tersebut akan berlokasi dekat dengan Shanghai Gigafactory Tesla, yang merupakan pabrik terbesar perusahaan di luar Amerika Serikat, yang memproduksi hampir satu juta mobil per tahun.

Megapack dimaksudkan untuk digunakan untuk membantu menstabilkan jaringan energi. Setiap unit rata-rata dapat menyimpan energi yang cukup untuk memberi daya pada 3.600 rumah selama satu jam, kata perusahaan tersebut. Mereka dirancang untuk digunakan oleh utilitas dan pembangkit listrik.

Proyek senilai 200 juta dolar AS ini muncul ketika ketegangan antara Beijing dan Washington meningkat terkait geopolitik dan hambatan perdagangan. Ini menggarisbawahi komitmen produsen mobil AS tersebut terhadap China, pasar kendaraan listrik terbesar di dunia dan pusat ekspor kendaraan utama Tesla.

“Bagi Tesla, ini merupakan tonggak penting,” kata Tom Zhu, wakil presiden senior Tesla, seperti dikutip dalam artikel yang diposting di situs pemerintah Shanghai pada hari Jumat, dilansir CNN, Sabtu (25/5/2024)

Meskipun sebagian perusahaan....

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement