REPUBLIKA.CO.ID, TRENTON -- Mahasiswa pengunjuk rasa pro-Palestina pada Jumat (24/5/2024) bersumpah akan mengabaikan pemberitahuan pelanggaran yang dikeluarkan Universitas Toronto agar mereka berkemas dan meninggalkan lokasi kampus pada Senin (27/5/2024) pukul 8 pagi. Jika para pengunjuk rasa masih ada hingga batas waktu yang ditentukan, petugas universitas mengatakan para pelanggar akan menghadapi "konsekuensi berdasarkan kebijakan universitas dan hukum," menurut pernyataan yang diunggah secara daring oleh kampus.
Para pengunjuk rasa menentang pemberitahuan pelanggaran tersebut. “Itu adalah ultimatum,” kata penyelenggara perkemahan dan mahasiswa tahun keempat Kalliope Anvar McCall pada konferensi pers Jumat, kata CBC News.
“Mereka mencoba memaksa kami untuk menerima persyaratan yang keterlaluan ini dengan mengancam akan mengusir kami pada saat yang bersamaan.”
Mereka yang tetap tinggal dapat menghadapi skorsing lima tahun atau dikeluarkan dari universitas. Puluhan anggota fakultas dan staf yang telah bergabung dengan kelompok pro-Palestina dapat menghadapi “tindakan disipliner hingga dan termasuk pemutusan hubungan kerja,” kata pihak kampus.