REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Rusia terkejut karena Amerika Serikat dan Jepang menghalangi upaya Moskow untuk memperluas larangan penempatan senjata pemusnah massal di luar angkasa untuk semua jenis senjata.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy kepada Sputnik, Sabtu (25/5/2024).
“Kami sangat terkejut dengan sikap Amerika Serikat dan Jepang yang menolak segala bentuk referensi yang melarang penempatan senjata apa pun ke luar angkasa untuk mencegah perlombaan senjata di luar angkasa, yang menurut kami akan menjadi sebuah hal yang tidak menyenangkan,” kata Polyanskiy.
Pada April, Rusia memblokir rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB Amerika Serikat-Jepang yang mendesak agar tidak menggunakan senjata pemusnah massal di luar angkasa setelah amandemen Rusia-China untuk memperluas larangan senjata apa pun ditolak dalam pemungutan suara 7-7 dan satu abstain.
“Dengan rancangan resolusi tersebut, AS dan Jepang ingin mendapatkan keuntungan politik dari apa yang mereka yakini mengungkap dugaan ambisi dan rencana Rusia di luar angkasa,” ucap diplomat itu.
Sebelumnya, AS dan enam anggota Dewan Keamanan PBB lainnya memberikan suara menentang resolusi yang dirancang Rusia mengenai tidak adanya penempatan senjata di luar angkasa dan mengatakan bahwa kekhawatiran mereka tidak dibahas dalam dokumen tersebut.
Perusahaan antariksa Rusia Roscosmos menyatakan keprihatinannya atas aspirasi beberapa negara Barat yang dianggap bertujuan untuk mengubah ruang angkasa menjadi medan perang potensial setelah resolusi yang dirancang Moskow gagal di Dewan Keamanan PBB.