Ahad 26 May 2024 10:53 WIB

Innalillahi, Ibunda Mendagri Tito Karnavian Meninggal Dunia di Palembang

Supriyatini dikenal sebagai sosok berkepribadian sederhana, santun, dan menyejukkan.

Ibunda Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Supriyatini Binti Ranudikromo saat dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Muhammad Hoesin Palembang, Sumatra Selatan.
Foto: ANTARA/HO- Pemkot Palembang
Ibunda Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Supriyatini Binti Ranudikromo saat dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Muhammad Hoesin Palembang, Sumatra Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG--Ibunda Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Supriyatini Binti Ranudikromo meninggal dunia dalam usia 66 tahun di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Muhammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan.

"Ya saya mendapat kabar wafatnya ibunda dari Bapak Tito Karnavian melalui keluarganya yang mengabarkan bahwa Minggu dini hari sekitar pukul 02:55 WIB beliau menghembuskan nafas terakhir di RSUP M. Hoesin," kata Penjabat Wali Kota Palembang Ratu Dewa dikonfirmasi di Palembang, Ahad (26/5/2024).

Baca Juga

Ia dan seluruh jajaran Pemerintah Kota Palembang mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas berpulangnya ibunda Supriyatini Binti Ranudikromo.

Ia mengatakan sosok Supriyatini ini sudah lama ia kenal yang mempunyai kepribadian yang sangat sederhana, santun, dan setiap berbicara menyejukkan yang melihatkan sosok ibu yang luar biasa.

"Sewaktu beliau pulang umrah kami banyak bercerita dengan almarhumah dan juga ia memberi nasihat pribadi buat saya tentang pembangunan Kota Palembang, juga bercerita masalah aspirasi warga, terakhir sempat ngobrol dengan almarhumah ketika beliau masuk rumah sakit," katanya.

Ia juga menambahkan pihak keluarga akan memakamkan jenazah hari ini setelah Dzuhur di pemakaman keluarga di kawasan TPU Kebun Bunga Kota Palembang.

"Untuk pengamanan pemakaman dan rumah duka juga sudah saya minta anggota Satpol PP dan Dishub Palembang untuk mengurusnya," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement