Senin 27 May 2024 08:45 WIB

Puspom TNI Sempat Unggah Pengamanan Kejagung Usai Penguntitan Jampidsus, Ini Kata Kapuspen

Unggahan Puspom TNI pada Sabtu (25/5/2024) itu kemudian dihapus.

Red: Andri Saubani
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Nugraha Gumilar.
Foto: Antara/Genta Tenri Mawangi.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Nugraha Gumilar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI dalam unggahannya lewat akun resmi Instagramnya sempat menampilkan sejumlah foto pengamanan Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) oleh sejumlah polisi militer. Pengamanan itu diduga terkait dengan peristiwa penguntitan Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah diduga oleh Densus 88.

“Situasi keamanan di Kejaksaan Agung Republik Indonesia mengalami peningkatan pengawasan setelah adanya dugaan peristiwa penguntitan terhadap Jampidsus oleh anggota Densus 88. Untuk memastikan keamanan dan ketertiban di lingkungan tersebut, personel polisi militer TNI dikerahkan guna melakukan pengamanan khusus yang dipimpin oleh Lettu Pom Andri, Jakarta, 24/5/2024,” demikian keterangan foto (caption) dalam unggahan tersebut.

Baca Juga

Dalam keterangan yang sama, unggahan itu menyebutkan langkah pengamanan itu merupakan respons atas kekhawatiran dan ancaman yang dirasakan akibat insiden penguntitan tersebut.

“Personel Puspom TNI bekerja sama dengan pihak keamanan internal Kejaksaan Agung serta aparat penegak hukum lainnya untuk mengidentifikasi dan mengantisipasi potensi ancaman. Pengamanan ini mencakup patroli rutin, pemeriksaan kendaraan, serta pengawasan terhadap individu yang keluar masuk area Kejaksaan Agung,” demikian keterangan foto dari unggahan Puspom TNI per Sabtu (25/5/2024) yang kemudian dihapus sehari setelahnya.