REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Bakal Calon Wali Kota Bandung dari Partai Golkar Arfi Rafnialdi bertekad memperkuat elektabilitasnya. Hal itu ia sampaikan usai menerima hasil survei internal Partai Golkar untuk bakal calon kepala daerah.
Arfi tak menampik elektabilitasnya masih belum maksimal. Sebab, selama ini ia banyak bertugas di belakang layar dan tak pernah berkampanye untuk kepentingan personal.
"Saya belum baca detail hasil survei, karena ada beberapa simulasi. Tapi ini bacaan awal, dari mulai bergerak. Saya membaca, kandidat lain rerata anggota legislatif dan Caleg yang sudah berkampanye, baik itu untuk DPRD kota atau DPR RI. Sementara kemarin karena saya diamanahi sebagai Ketua Harian di TKD Prabowo-Gibran Jabar. Jadi tidak melakukan kampanye pribadi," ujar Arfi, Senin (27/5/2024).
Arfi sendiri, telah menyerahkan formulir pendaftaran Bacawalkot lewat Partai Demokrat sebagai bentuk ajakan untuk melengkapi struktur KIM di Pilwalkot Bandung. Para kandidat juga didorong melakukan komunikasi dengan parpol lain. "Kemarin Alhamdulillah saya sudah menyerahkan formulir ke Demokrat. Jadi ada tambahan tugas kursi mudah-mudahan bisa ditarik bersama dengan tiga partai yang sudah MoU. Sehingga total bisa 21 kursi," paparnya.
"Setelah Demokrat, insya Allah ada partai KIM lain yang juga saya sambangi, silaturahmi untuk memperkuat, mempersolid dukungan," imbuhnya.
Terkait hasil survei, saat ini akan menjadi tolok ukur elektabilitas dan popularitasnya untuk Pilwalkot Bandung. Ia pun menargetkan indikator hasil survei bisa terus menguat pada Agustus 2024 nanti. "Jadi buat saya hasil survei ini, berapa pun angkanya sebetulnya itu adalah menjadi titik awal untuk berangkat. Berapapun itu, jadi optimisme teman-teman meluaskan dan menyolidkan dukungan," kata Ketua Bidang Strategi Penggalangan Pemilih DPP Partai Golkar itu.
Selain memperkuat hasil suvei, kata Arfi, para bakal calon kepala daerah juga wajib membuka komunikasi dengan partai lain. Partai Golkar sendiri telah berkoalisi bersama Partai Gerindra dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk Pilwalkot Bandung.
"Tadi arahannya prioritas (berkomunikasi) dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM), partai lain di KIM meski tidak dapat kursi di parlemen tapi punya konstituen yang jumlahnya signifikan untuk memenangkan Pilwalkot," katanya.