Senin 27 May 2024 12:00 WIB

Presiden Taiwan Sampaikan Niat Bekerja Sama dengan Cina

Cina berulang kali mengecam Lai sebagai 'separatis.'

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Presiden Taiwan Lai Ching-te
Foto: AP Photo/Chiang Ying-ying
Presiden Taiwan Lai Ching-te

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Presiden Taiwan Lai Ching-te menyampaikan niat baik dan menawarkan kerja sama dengan Cina setelah Beijing menggelar latihan militer dua hari di sekitar Taiwan. Pernyataan ini juga disampaikan saat sekelompok anggota parlemen Amerika Serikat (AS) tiba di Taipei.

Cina yang mengklaim Taiwan bagian dari wilayahnya menggelar latihan militer pada Kamis (23/5/2024) dan Jumat (24/5/2024) di sekitar Taiwan. Beijing mengatakan latihan itu sebagai "hukuman" atas pidato pelantikan Lai pada Senin (20/5/2024) yang menurut Cina dorong lain untuk meresmikan kemerdekaan Taiwan.

Baca Juga

Cina berulang kali mengecam Lai sebagai "separatis". Lai menolak kedaulatan Cina dan mengatakan hanya warga Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka. Ia berulang kali menawarkan perundingan tapi selalu ditolak Cina.

Berdasarkan pernyataan yang diberikan partai berkuasa, Partai Demokratik Progresif (DPP), di rapat partai di Kota Tainan, Lai meminta Cina untuk "berbagi tanggung jawab berat stabilitas kawasan dengan Taiwan." Dalam rapat, Ahad (26/5/2024), Lai yang memenangkan pemilihan umum bulan Januari lalu, juga mengatakan ia "berharap dapat saling memahami dan rekonsiliasi dengan Cina melalui pertukaran dan kerja sama, menciptakan keuntungan bersama dan bergerak menuju posisi perdamaian dan kemakmuran bersama".