Senin 27 May 2024 13:21 WIB

Houthi Bebaskan Lebih dari 100 Narapidana

Langkah tersebut merupakan "inisiatif kemanusiaan sepihak'.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Pendukung Houthi berbaris menandai peringatan persatuan Yaman di Sanaa, Yaman, Rabu, (22/5/2024).
Foto: AP Photo/Osamah Abdulrahman
Pendukung Houthi berbaris menandai peringatan persatuan Yaman di Sanaa, Yaman, Rabu, (22/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Kelompok Houthi di Yaman membebaskan lebih dari 100 tahanan di Sanaa. Kelompok yang didukung Iran itu mengatakan langkah tersebut merupakan "inisiatif kemanusiaan sepihak" untuk mengampuni para tahanan dan memulangkan mereka kepada keluarga mereka.

"Sebagian besar kasus kemanusian, termasuk sakit, terluka atau lanjut usia," kata kepala komite urusan narapidana Houthi, Abdul Qader Al Murtada, Ahad (26/5/2024). Al Murtada yang mengumumkan pembebasan para narapidana dan mengatakan tahanan itu merupakan tentara pemerintah yang ditangkap di medan perang.

Baca Juga

Namun Pemerintah Yaman yang diakui masyarakat internasional mengatakan para tahanan itu bukan tentara tapi warga sipil yang diculik Houthi dari rumah mereka, masjid, atau tempat kerja. "Membebaskan korban-korban ini atas nama apa pun tidak membebaskan (Houthi) atas kejahatan ini," kata deputi menteri hak asasi manusia pemerintah Yaman yang diakui internasional, Majed Fadail di media sosial X.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengkonfirmasi pembebasan sepihak 133 tahanan "terkait konflik." Dalam pernyataannya ICRC mengatakan mereka memeriksa para tahanan untuk memastikan pembebasan mereka manusiawi dan bermartabat.