Senin 27 May 2024 18:02 WIB

BMKG Ungkap Suhu Panas di Bengkulu Akibat Penguapan Cukup Tinggi

Suhu panas yang terjadi di Bengkulu dengan rata-rata 33,9 derajat Celsius.

Red: Qommarria Rostanti
Cuaca panas (ilustrasi). Menurut BMKG Bengkulu, cuaca panas di Bengkulu disebabkan adanya penguapan yang cukup tinggi.
Foto: www.freepik.com
Cuaca panas (ilustrasi). Menurut BMKG Bengkulu, cuaca panas di Bengkulu disebabkan adanya penguapan yang cukup tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu menjelaskan mengenai suhu panas yang terjadi di wilayah tersebut sejak beberapa waktu. Menurut BMKG Bengkulu, hal itu disebabkan karena adanya penguapan yang cukup tinggi.

"Kondisi suhu sekarang ini disebabkan karena penguapan cukup tinggi, juga karena tutupan awan yg cukup sedikit sehingga matahari langsung ke permukaan bumi, energi konvektif cukup besar, maka peluang terbentuk awan hujan cukup besar," kata Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu Anang Anwar di Kota Bengkulu, Senin (27/5/2024).

Baca Juga

Suhu panas yang terjadi di Bengkulu dengan rata-rata 33,9 derajat Celsius dan terjadi sejak pagi hingga malam saat terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Oleh karena itu, Anang mengimbau kepada seluruh masyarakat Bengkulu untuk tidak panik menyikapi informasi yang beredar mengenai suhu tinggi tersebut.

Kemudian, dapat mengonsumsi air putih dan buah agar tidak mengalami dehidrasi, serta mengurangi kegiatan di luar ruangan. Sementara itu, BMKG Bengkulu memprediksi peralihan cuaca dari El Nino ke La Nina di wilayah tersebut akan terjadi pada Juli hingga Agustus 2024.

"Pada Mei hingga Juni 2024 masuk ke masa peralihan atau netral namun pada Juli dan Agustus sudah akan masuk fenomena La Nina, namun fenomena La Nina tidak akan sekuat tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.

Sebab, El Nino merupakan kondisi pemanasan suhu samudera pasifik bagian timur sehingga Indonesia yang berada di Samudra Pasifik bagian barat suhu permukaan laut menjadi lebih dingin menyebabkan kering dan curah hujan yang sedikit. Sedangkan untuk La Nina yaitu kebalikan dari El Nino yang menyebabkan curah hujan yang cukup tinggi dan iklim yang bersifat basah, pada Pasifik bagian barat Indonesia suhu lautnya lebih hangat sehingga uap air di pasifik timur dialirkan ke wilayah pasifik barat.

Namun, cuaca El Nino dan La Nina tidak dipengaruhi oleh musim hujan dan kemarau, namun kedua fenomena iklim tersebut yang akan mempengaruhi cuaca. Anang mengatakan, saat terjadi La Nina ikan-ikan yang berada di laut semakin banyak karena nutrisi di laut menjadi melimpah, namun dapat menyebabkan bencana banjir bila terjadi di musim hujan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement