Senin 27 May 2024 19:15 WIB

Skincare dengan Kandungan Pemutih Paling Digemari di Indonesia

Tren komposisi skincare dengan kandungan pemutih menjadi primadona.

Produk skincare dengan kandungan pemutih (ilustrasi). Tren komposisi skincare dengan kandungan pemutih menjadi paling banyak digemari di Indonesia.
Foto: www.freepik.com
Produk skincare dengan kandungan pemutih (ilustrasi). Tren komposisi skincare dengan kandungan pemutih menjadi paling banyak digemari di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dr Hanny Nilasari Sp.D.V.E, Subsp.VEN, FINSDV, FAADV mengatakan skincare atau produk perawatan kulit yang paling dicari masyarakat Indonesia adalah yang mengandung pemutih. Hal ini lantaran tipe kulit Indonesia yang cenderung berwarna lebih gelap.

“Yang paling banyak karena kulit kita berwarna biasanya kita cari pemutih, jadi banyak sekali ingredient yang mengandung pemutih dicari oleh para populasi Indonesia,” kata Hanny saat ditemui media dalam acara Wardah Skinverse Science Powered Skincare di Jakarta, Senin (27/5/2024).

Baca Juga

Dia mengatakan tren komposisi skincare dengan kandungan pemutih menjadi primadona di kalangan masyarakat Indonesia, padahal Hanny menyebut kecerahan kulit wajah akan muncul jika melakukan perawatan yang benar. Penggunaan skincare tanpa dasar kandungan pemutih pun bisa jadi solusi kulit cerah jika menjaga permukaan kulit tetap lembap dan tidak harus menggunakan obat pemutih wajah yang berlebihan.

“Padahal sebetulnya menjaga permukaan kulit tetap lembap, bright itu akan muncul dari dalam jadi nggak harus dilakukan pemakaian obat-obatan atau skincare berlebihan,” kata dia.

Dokter yang juga praktik di RS Cipto Mangunkusumo ini mengatakan pemakaian skincare berbahan dasar pemutih mungkin lebih dibutuhkan pada wajah yang memang harus mendapatkan perawatan tersebut misalnya flek hitam, yang tidak bisa diobati dengan skincare biasa. Hanny juga menyebut, penggunaan perawatan kulit dengan pemutih yang berlebihan bisa memicu permasalahan pada wajah jika kandungan yang dipakai tidak cocok dengan kondisi kulit, apalagi jika memakai produk “abal” yang dijual bebas di toko daring.

“Gejala yang timbul biasanya kemerahan, lama-lama suatu saat jadi hitam dan flek, itu yang tidak diinginkan, biasanya datang ke dokter kulit sudah hitam atau kondisi merah sekali, sudah tumbuh jerawat dan kulitnya cracking,” jelasnya.

Tanda skincare yang juga harus perhatikan karena tidak cocok di wajah bisa menimbulkan rasa gatal, stinging (menyengat), burning (terbakar), dan kemerahan. Ia juga mengingatkan pentingnya membersihkan wajah dengan double cleansing untuk mencapai kulit yang bersih dan sehat, terlebih jika tinggal di daerah yang memiliki kelembapan tinggi dan polusi tinggi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement