REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan realisasi pembiayaan anggaran per April 2024 mengalami penurunan tajam dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 68,3 persen (year-on-year/yoy).
“Kalau dibandingkan realisasi 2023, ini jauh lebih rendah. Sampai 30 April 2024, total pembiayaan anggaran Rp71,1 triliun, turun sangat tajam dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp224,4 triliun,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Mei 2024 di Jakarta, Senin (27/5/2024).
Realisasi penarikan utang tercatat sebesar Rp119,1 triliun, turun 51,2 persen yoy. Penerbitan surat berharga negara (SBN) secara neto tercatat Rp128,6 persen, hanya 19,3 persen dari target yang ditetapkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp666,4 triliun.
“Pada April terjadi volatilitas, ada kepanikan dari sisi gejolak pasar keuangan. Tapi, kita bisa cukup steady, termasuk imbal hasil (yield) spread kita terhadap US Treasury. Karena kita memang cukup terukur dalam menerbitkan surat utang kita,” ujar Menkeu.