Senin 27 May 2024 22:35 WIB

Puji Jokowi, Ketum Ansor: Bapak adalah Pahlawan Indonesia Sentris  

Ketum Ansor turut mendukung program pembangunan Jokowi

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Addin Jauharudin, mendukung program pembangunan Jokowi
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Addin Jauharudin, mendukung program pembangunan Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Addin Jauharudin menilai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) adalah pahlawan Indonesia sentris karena telah melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur.

"Mohon izin Bapak Presiden jika boleh kami menilai. Bagi kami, Bapak adalah pahlawan Indonesia sentris," kata Addin saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Inaugurasi Menuju Ansor Masa Depan di Istora Senayan, Jakarta, Senin.

Baca Juga

Jokowi dalam kegiatan tersebut hadir bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, serta Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.

Di hadapan Jokowi, Addin mengatakan bahwa presiden ke-7 Republik Indonesia itu telah memperjuangkan pemerataan infrastruktur, meninggalkan disparitas harga antardaerah, dan menghadirkan negara di pelosok hingga daerah terluar.

"Kini semua bisa merasakan kerja-kerja pemerintah dalam mengemban amanah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Addin Jauharudin yang baru dilantik sebagai Ketua Umum GP Ansor.

Selama masa kepemimpinan Jokowi, dia menilai sudah lihat transformasi yang luar biasa dalam segala aspek kehidupan dari pembangunan infrastruktur yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Selain pembangunan fisik, menurut Addin, pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing juga telah dilakukan.

Jokowi, kata dia, juga berhasil menunjukkan harga diri bangsa Indonesia pada internasional, bahkan melawan tekanan yang merugikan kepentingan nasional.

"Beliau telah berhasil menunjukkan bahwa dengan ketekunan dan dedikasi, kita dapat menghadapi setiap rintangan bahkan mengelola tantangan menjadi peluang," kata dia.

Dengan begitu, dia memastikan bahwa GP Ansor akan selalu siap untuk menjadi lokomotif bagi pemerintahan untuk pembangunan nasional.

Addin juga menganggap bahwa Jokowi telah menjadi bagian dari keluarga besar GP Ansor. "Bapak Jokowi adalah keluarga besar kami. Maka, siapa pun yang menyakitinya dan keluarganya, sama saja dengan menyakiti kami,  keluarga besar Ansor dan Banser,” tutur dia. 

Pelantikan PP GP Ansor 2024-2029 dihadiri Presiden Jokowi dan Presiden terpilih (2024-2029) Prabowo Subianto, GP Ansor mengusung tema Transisi Energi, Ekonomi Padat Karya, dan Ekonomi Digital.

Addin mengatakan ketiga hal tersebut merupakan kunci penting untuk penguatan ekonomi Indonesia lima tahun ke depan. 

“Di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu, Indonesia perlu fokus melakukan penguatan di bidang ekonomi selama lima tahun ke depan,” kata tokoh muda NU yang akrab disapa Gus Addin ini kepada media, Ahad (26/5/2024).

Dalam momentum pelantikan nanti, Gus Addin menyampaikan road map GP Ansor selama lima tahun ke depan, dengan konsep ASTA BISA. Dalam sambutannya besok, Gus Addin akan menjabarkan konsep ASTA BISA di hadapan Presiden Jokowi, Presiden terpilih Prabowo Subianto, ribuan tokoh nasional, lama NU,  hingga warga GP Ansor. 

“ASTA BISA adalah langkah strategis Ansor selama lima tahun ke depan, yang bertujuan untuk memajukan warga Ansor, organisasi, memajukan NU, dan memajukan bangsa,” urainya.

ASTA adalah delapan pilar program Presiden terpilih Prabowo Subianto, sedangkan BISA adalah empat pilar untuk mendukung program tersebut, yang artinya Bisnis, Inovasi, SDM, dan Anak Muda.

Fokus dari ASTA BISA adalah anak muda, bukan saja anak muda Ansor, NU, tapi juga anak-anak muda Indonesia. Pasalnya, mereka adalah pemimpin masa depan. “Menuju Indonesia Emas 2045, kita perlu menyiapkan calon-calon pemimpin masa depan,” ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement