Selasa 28 May 2024 06:08 WIB

Komjak Harap Ketegangan Kejagung Versus Polri Berakhir Baik

Imbas pengusutan kasus timah Rp 271 triliun, muncul operasi 'Sikat Jampidsus'.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Erik Purnama Putra
Mobil Polisi Militer yang terparkir di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Senin (27/5/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Mobil Polisi Militer yang terparkir di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Senin (27/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketegangan antara Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Polri yang terjadi dalam sepekan terakhir, diharapkan memperkuat hubungan baik kedua lembaga penegak hukum tersebut. Komisi Kejaksaan (Komjak) mengaku, juga belum mengetahui pasti perihal aksi pembuntutan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah oleh Detasemen Khusus (Densus) 88.

Hal itu diikuti juga rentetan peristiwa provokasi personel polisi berseragam hitam dengan rantis bertuliskan Brimob yang mengelilingi kompleks Kejagung, Jakarta Selatan, sepanjang pekan lalu. "Kita belum mendapatkan informasi yang solid, tentang berita yang berkembang. Sehingga secara institusi kita tidak bisa berkomentar," kata Ketua Komjak Pujiyono kepada Republika.co.id di Jakarta, Senin (27/5/2024).

Baca: Mengenal Jampidmil, Jenderal yang Bertugas di Kejagung

Meski begitu, kata dia, Komjak tak ingin rentetan peristiwa tersebut merusak hubungan dan kerja sama yang baik antara Kejagung dan Polri yang sudah terjalin selama ini. Dia berharap, masalah yang ada bisa diselesaikan secepatnya.