Oleh: Karta Raharja Ucu, jurnalis Republika.co.id, dari Madinah Arab Saudi
REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH – Kisah-kisah keajaiban bermunculan di Masjid Nabawi, Madinah. Seperti kisah Siti Rahayu, jamaah haji Indonesia yang mengaku kehilangan tasnya yang berisikan Rp 15 juta, HP, dan sejumlah surat di Masjid Nabawi, Madinah.
Namun, tas Siti bisa kembali karena kejujuran seorang petugas kebersihan Masjid Nabawi yang berasal dari Indonesia.
Kisah kehilangan tas Siti dirawikan Lucky Fitri, seorang petugas haji yang bertugas di seksi khusus Masjid Nabawi, Madinah. Saat itu Siti langsung melaporkan kehilangan tas kepada Lucky. "Dia datang sendirian dan mengaku kehilangan tas," kata Lucky Fitri A.
Ketika melapor, Siti mengaku lupa menaruh tas, bahkan tidak ingat di mana letak hotel tempatnya menginap. Jamaah yang tergabung dalam kloter 31 rombongan 2 Embarkasi Surabaya ini juga tidak hapal nomor ponsel rekannya atau nomor HPnya sendiri yang berada di dalam tas.
Lucky lalu memindai kartu identitas jemaah yang tergantung di leher Siti. Kartu identitas itu berisi data jamaah dengan detail, mulai hotel, asal embarkasi, hingga nomor kontak ketua regu (karom).
Dia lalu menghubungi ketua rombongan dan menyampaikan ada jamaah yang kehilangan tas. "Ibu Siti kami minta tenang dan menunggu hasil investigasi kami," kata Lucky.
Lucky lalu minta ketua rombongan memberikan nomor HP Siti yang berada di dalam tas yang hilang. Saat Lucky menghubungi nomor tersebut, seorang perempuan menjawabnya dan memberikan informasi bahwa dia menemukan sebuah tas berisi uang.
Perempuan diseberang telepon tersebut ternyata tenaga kebersihan Masjid Nabawi yang berasal dari Indonesia. Sayang seribu sayang, Lucky tidak mencatat namanya.
Usai mendapatkan tas tersebut, Lucky lalu menyerahkan kepada Siti. Barang-barang dalam tas pun masih utuh.
Insiden tersebut membuat Lucky mengimbau kepada jamaah agar tidak membawa uang berlebihan saat hendak beribadah ke Masjid Nabawi. "Beruntung karena yang menemukan orang Indonesia. Kalo bukan orang Indonesia agak repot mengurusnya karena bisa berurusan dengan aparat setempat," kata Lucky.