REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerinduan warga Jakarta, khususnya umat Budha akan Siddharta The Musical akhirnya terobati. Penampilan para seniman panggung Siddharta The Musical sukses 'menghipnotis' warga yang memadati Gedung Theatre JIEXPO Kemayoran pada akhir pekan kemarin.
Siddharta The Musical yang digelar dalam rangka memperingati Hari Raya Trisuci Waisak 2568 BE digelar selama tiga hari mulai 24 hingga 26 Mei 2024.
Kehadiran Siddharta The Musical tahun 2024 ini merupakan penampilan kedua di untuk menghibur umat Budha di Indonesia setelah 17 tahun berlalu. Penampilan perdana Sidhharta the Musical di Indonesia digelar pada 2007 di JITEC, Mangga Dua, Jakarta. Saat ini, ribuan penonton hadir, sebagian besar merupakan umat Buddha dari berbagai daerah di Indonesia.
Siddhartha The Musical merupakan pentas seni yang menggambarkan kehidupan Siddhartha yang kemudian menjadi Buddha. Walau terlahir sebagai Pangeran dan dibesarkan dalam kemewahan istana, Siddhartha melepaskan semua itu untuk menemukan Jalan yang dapat membebaskan umat manusia dari penderitaan seperti usia tua, sakit, dan mati.
Ketua Umum Panitia Acara Siddharta The Musical selaku Penggagas Pergelaran pada tahun 2007 dan 2024, Sutina Irsan berharap pergelaran ini bisa menjadi ajang nonton bareng (nobar) bersama keluarga, kerabat dan handai tolan.
"Ini merupakan pergelaran teater musikal yang berlatar belakang agama Buddha tapi menyampaikan nilai-nilai luhur yang universal. Disajikan dalam format teater musikal ala Broadway bernuansa Asia yang sangat menghibur," kata dia.
Senada, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Buddha Kementerian Agama RI, Drs. Supriyadi, M.Pd juga menyampaikan harapannya bahwa sejatinya pertunjukan ini tidak hanya sekedar menjadi hiburan, tetapi juga memperkokoh keyakinan umat Buddha pada Sang Triratna dan membuat hidup semakin maju dengan meneladani Siddhartha dalam praktik Dhamma.
"Pesan moral dari teater musikal ini juga sesuai dan selaras dengan program pemerintah yaitu moderasi beragama. Semoga pertunjukan ini bisa menggerakan dan menguatkan sikap untuk hidup lebih baik, lebih berarti serta pada akhirnya sanggup untuk mewujudkan kebahagiaan bagi semua mahluk dan alam semesta," ujarnya.
Teater musikal yang pernah meraih beberapa penghargaan ini dipersembahkan oleh para pemain yang sudah terlatih secara profesional. Mereka tampil secara LIVE singing dalam bahasa Mandarin (dengan subtitle bahasa Indonesia).
Daya hipnotis dari penampilan para seniman panggung ini juga didukung oleh perpaduan musik klasik modern, dikemas dalam desain panggung yang megah, kostum menarik serta efek cahaya dan audio visual yang menawan dan memukau.
Teater ini dikreasikan dan diproduksi oleh Asia Musical Productions dari Malaysia, dengan Ho Lin Huay sebagai produser, penulis sekaligus sutradara, serta Imee Ooi sebagai penata musik. Imee Ooi sendiri adalah nama yang cukup dikenal di kalangan penggemar musik genre tertentu di Indonesia.
Siddhartha The Musical telah memperoleh berbagai penghargaan kategori teater musikal dan pernah dipentaskan di Indonesia pada tahun 2007 di JITEC, Mangga Dua, Jakarta, dihadiri ribuan penonton yang sebagian besar adalah umat Buddha dari berbagai daerah di Indonesia.
Pertunjukkan ini untuk membawa pesan moderasi beragama bagi seluruh masyarakat di Indonesia.
"Pesan moral dari teater musikal ini selaras dengan program Pemerintah yaitu moderasi beragama. Semoga pertunjukan ini bisa menggerakkan dan menguatkan sikap untuk hidup lebih baik, lebih berarti, serta pada akhirnya sanggup mewujudkan kebahagiaan bagi semua makhluk dan alam semesta," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Buddha Kementerian Agama Supriyadi, demikian dilansir dari Kantor Berita Antara.