Selasa 28 May 2024 12:35 WIB

Calon Jamaah Haji Banyuwangi Terbagi Empat Kelompok Terbang

Calon jamaah haji Banyuwangi tertua berusia 99 tahun.

Sejumlah jamaah mengikuti rangkaian doa bersama sebelum diberangkatkan dari halaman Pemda Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (25/5/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Sejumlah jamaah mengikuti rangkaian doa bersama sebelum diberangkatkan dari halaman Pemda Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (25/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menyebutkan terdapat 1.238 calon jamaah haji yang berangkat ke Tanah Suci pada musim haji 2024. Jamaah terbagi menjadi empat kelompok terbang (kloter).

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Chaironi Hidayat menjelaskan calon jamaah haji asal Banyuwangi telah diberangkatkan ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada Sabtu (25/5/2024) malam.   

Baca Juga

"Sebanyak 1.238 calon haji yang sudah diberangkatkan dibagi empat kelompok terbang (kloter), yakni kloter 57, 58, 59 dan 60. Untuk kloter 60 terbagi dengan jamaah haji asal Sidoarjo," katanya di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (27/5/2024).

Choironi menjelaskan, jamaah lanjut usia relatif sedikit, yang berusia di atas 65 tahun sejumlah 263 orang dan 27 orang di antaranya mengenakan kursi roda.

"Untuk calon haji tertua bernama Lamiran bin Warso dari Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu dengan usia 99 tahun. Sedangkan yang paling muda Khotib Nur Yasin dari Kebaman, Kecamatan Srono dengan usia 19 tahun," katanya.  

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berpesan kepada jamaah agar menjaga nama baik daerah dan mengikuti semua petunjuk dan arahan petugas. "Jangan sampai melanggar aturan, baik aturan syar’i ataupun aturan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat," katanya.

Selain itu, Bupati Ipuk juga meminta agar para jamaah menjaga pola hidup selama di Makkah atau Madinah. Cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu terjadi, bisa berpengaruh kesehatan jamaah.

"Usahakan minum air putih yang banyak. Kami semua mendoakan agar jamaah dapat menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji dengan baik, menjadi haji yang mabrur dan kembali dengan selamat membawa keberkahan bagi keluarga dan masyarakat Banyuwangi," kata Ipuk.

Ipuk juga memohon kepada jamaah agar berkenan mendoakan Kabupaten Banyuwangi untuk senantiasa diberikan keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement