REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) terus meningkatkan kualitas pendidikan dengan menerapkan metode 'Gasing' di wilayah perbatasan Sulawesi Utara (Sulut).
"Penerapan Metode Gasing bukan saja hanya di kota saja, tetapi hingga pelosok desa bahkan wilayah Kabupaten Bolmut, Sulawesi Utara, yang berbatasan dengan Gorontalo," kata Kasubag TU Kemenag Bolmut Wahum Panigoro, di Boroko, beberapa waktu lalu.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Seksi Pendidikan Islam menggelar Sosialisasi Penerapan Metode Gasing pada pembelajaran matematika bagi guru madrasah di lingkungan Kantor Kemenag Bolmut.
Kegiatan ini dipusatkan di MTs Alkhairaat Bintauna, diikuti para guru mata pelajaran matematika di semua jenjang madrasah di wilayah Kecamatan Bintauna, Bolangitang Timur, dan Sangkub, serta dihadiri oleh pengawas madrasah dan para kepala madrasah.
Selain itu juga di MA Kaidipang, diikuti para guru matematika pada madrasah di wilayah Kecamatan Kaidipang, Pinogaluman, dan Bolangitang Barat, serta masing-masing kepala madrasah.
Dia menjelaskan bahwa metode Gasing merupakan singkatan dari Gampang, Asyik, dan Menyenangkan, adalah suatu metode pembelajaran matematika dengan langkah demi langkah yang membuat anak menguasai matematika secara gampang, asyik dan menyenangkan.
Wahum mengatakan pentingnya pembelajaran matematika yang menyenangkan dan menarik bagi siswa. Ia menekankan bahwa metode Gasing yang telah terbukti efektif, mampu memecah stigma bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan.
“Sangat penting bagi guru-guru untuk membuat suasana yang ada di dalam kelas bisa menjadi menyenangkan sehingga dapat menggugah minat siswa dalam belajar matematika,” katanya.
Hadir sebagai pemateri Ramlah Abbas menyampaikan tentang esensi menjadi guru profesional yang mampu mengimplementasikan metode pengajaran dengan baik demi mencapai tujuan pembelajaran.
Salah satunya adalah metode Gasing, yang dikembangkan oleh Prof Yohanes Surya. Menurutnya, metode ini sudah sesuai dengan kurikulum di madrasah dan dapat diaplikasikan di semua tingkatan pendidikan, mulai dari MI, MTs, hingga MA.