REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara zionis Israel terus menggempur Rafah di Gaza, Palestina. Zionis Israel menargetkan wilayah Tal as-Sultan, Saudi, Tal Za’roub dan al-Hashashin di kota tersebut. Bahkan, zionis Israel dengan sangat kejam membunuh dan melukai banyak warga Palestina.
Serangan yang sedang berlangsung terjadi satu malam setelah pasukan Israel mengebom sebuah kamp tenda yang menampung warga Palestina di zona aman yang ditentukan di Rafah. Serangan zionis Israel membuat 45 orang wafat secara syahid, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Serangan zionis Israel tersebut menimbulkan kecaman internasional. Dunia internasional memberikan seruan lebih lanjut untuk mengakhiri operasi militer Israel di kota Rafah dan gencatan senjata di Gaza.
Serangan zionis Israel terhadap kamp di Tal as-Sultan terjadi setelah pasukan Israel mengebom tempat penampungan yang menampung pengungsi Palestina di daerah lain, termasuk Jabalia, Nuseirat dan Kota Gaza. Serangan Israel membuat sedikitnya 160 orang wafat secara syahid, menurut pejabat Palestina.
Dilansir dari laman Aljazirah, Selasa (28/5/2024), jaksa militer utama Israel menggambarkan serangan Rafah sebagai serangan sangat serius dan mengatakan penyelidikan sedang dilakukan. Militer Israel sebelumnya mengonfirmasi mereka melakukan serangan terhadap kamp tersebut dan mengatakan serangan tersebut menargetkan pejuang Hamas.
Rumah Sakit Khusus Kuwait, salah satu dari dua rumah sakit yang tersisa di Rafah, telah ditutup karena serangan Israel, kata direktur RS tersebut dalam sebuah pernyataan. Penutupan paksa RS terjadi setelah dua staf medis rumah sakit tersebut dibunuh oleh tembakan dari Israel.
Setidaknya 36.050 warga Palestina telah wafat secara syahid dan 81.026 terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Jumlah korban mati di pihak Israel akibat serangan Hamas pada tanggal tersebut mencapai 1.139 orang dengan puluhan orang masih ditawan.