Selasa 28 May 2024 17:45 WIB

Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tunaikan Umroh Wajib Pagi atau Malam Hari

Imbauan ini disampaikan demi menjaga kesehatan jamaah haji Indonesia.

Sejumlah umat Islam berusaha menyentuh pintu kabah seusai tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Jamaah Indonesia diimbau menunaikan umroh wajib pada pagi atau malam hari.
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Sejumlah umat Islam berusaha menyentuh pintu kabah seusai tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Jamaah Indonesia diimbau menunaikan umroh wajib pada pagi atau malam hari.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah mengimbau calon jamaah haji melaksanakan umroh wajib pada pukul 09.00 WAS atau 22.00 WAS. Imbauan ini untuk menghindari kepadatan di Masjidil Haram.

"Kami mengimbau, bagi jamaah haji tiba di hotel Makkah pada pukul 06.00 – 17.00 WAS untuk dapat melaksanakan umroh wajib pada pukul 22.00 WAS," ujar Kepala Daker Makkah Khalilurrahman di Makkah, Selasa (28/5/2024).

Baca Juga

Khalil mengatakan, bagi jamaah yang tiba di hotel Makkah pada pukul 18.00 sampai 05.00 WAS, dapat melaksanakan umroh wajib pada pukul 09.00 WAS. "Imbauan ini sekali lagi kami sampaikan dalam rangka menjaga kesehatan jamaah dan menghindari kepadatan di Masjidil Haram," kata Khalil.

Dengan pengaturan jadwal tersebut, dia berharap jamaah punya cukup waktu untuk beristirahat sebelum melaksanakan umroh wajib. Dengan demikian, kondisi mereka akan bugar baik saat umroh wajib maupun setelahnya.

"Paling tidak ada jeda minimal empat sampai lima jam setelah jamaah tiba untuk beristirahat terlebih dahulu. Tidak perlu buru-buru melakukan umroh wajib setibanya di Makkah, tapi pastikan kondisi tubuh sudah fit dan siap melaksanakan ibadah tersebut," ujar Khalil.

Pemilihan waktu tersebut juga bertujuan menghindarkan jamaah dari kondisi cuaca terik yang kerap terjadi di Makkah. Apalagi saat siang hari, suhu dapat mencapai 43 derajat Celsius.

"Ini cukup ekstrem jika dibandingkan cuaca sehari-hari di Indonesia. Bahkan nanti saat puncak masa haji diperkirakan akan menembus 50 derajat Celsius," kata Khalil.

Maka dari itu, Khalil meminta imbauan ini dapat dijadikan pedoman bagi seluruh petugas maupun jamaah Indonesia. "Untuk petugas kloter dan petugas sektor saya minta bantu untuk mengawasi agar imbauan ini dapat dipatuhi. Harap diingat, keselamatan jamaah menjadi prioritas kita bersama," katanya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement