Selasa 28 May 2024 18:25 WIB

Badai Matahari Bisa Sebabkan Satelit di Bumi Alami Gangguan

Gangguan satelit bisa bervariasi dari level ringan, moderat, hingga berat.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Badai matahari (ilustrasi). Badai matahari dapat menyebabkan gangguan terhadap satelit-satelit yang mengorbit Bumi.
Foto: NASA
Badai matahari (ilustrasi). Badai matahari dapat menyebabkan gangguan terhadap satelit-satelit yang mengorbit Bumi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena badai matahari menghasilkan energi berupa kilatan api besar dan lontaran massa korona. Hal tersebut dapat menyebabkan gangguan terhadap satelit-satelit yang mengorbit Bumi.

"Saat terjadi badai matahari, partikel berinteraksi dengan satelit menjadi lebih sering, sehingga menyebabkan satelit rusak dan langsung total tidak bisa aktif kembali," kata Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Nizam Ahmad dalam lokakarya bertajuk mengenal lebih dekat riset gangguan satelit yang dipantau di Jakarta, Selasa (28/5/2024).

Baca Juga

Nizam mengatakan meski langit tampak luas dan sepi bila dilihat dari Bumi, namun pada ketinggian 100 sampai 1.000 kilometer justru dipenuhi berbagai partikel. Pada lapisan atmosfer Ionosfer itulah terjadi proses ionisasi. Proses ionisasi yang nanti menyebabkan interaksi dengan satelit cenderung destruktif.

Badai matahari bisa membangkitkan arus induksi geomagnetik yang dapat menyebabkan gangguan operasional distribusi listrik. Gangguan satelit bervariasi dari level ringan, moderat, hingga berat. Ketika gangguan ringan biasanya interaksi yang dirasakan berupa penurunan tegangan listrik.

Gangguan satelit tingkat moderat perlu teknik tertentu untuk memulihkan satelit tersebut. Namun, bila gangguan parah bisa menyebabkan satelit mengalami kegagalan total.

"Oleh karena itu sebelum satelit diluncurkan ke luar angkasa, satelit harus dipastikan andal," kata Nizam. 

Dia mengatakan, usia satelit orbit rendah rentang 500 sampai 600 kilometer di atas permukaan Bumi bisa mencapai 30 hingga 50 tahun. Apabila satelit tidak mengalami gangguan, maka satelit bisa terus mengitari Bumi.

Sedangkan, usia operasional satelit cenderung lebih singkat. Apalagi jika terkena gangguan, seperti badai matahari, maka usia operasional yang semula 10 tahun bisa hanya 2 tahun. "Bahkan saat baru mengorbit bisa langsung rusak akibat gangguan partikel antariksa maupun badai matahari," ujar Nizam.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement