Selasa 28 May 2024 18:43 WIB

Okupansi Hotel BUMN Tembus 90 Persen Saat Libur Panjang Waisak 

Libur Waisak berdampak positif pada peningkatan trafik perjalanan wisata domestik.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
InJourney Hospitality mencatatkan peningkatan okupansi selama libur panjang Waisak pekan lalu. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/HO-PT Hotel Indonesia Natour (HIN)
InJourney Hospitality mencatatkan peningkatan okupansi selama libur panjang Waisak pekan lalu. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hotel-hotel Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah naungan PT Hotel Indonesia Natour (HIN) atau InJourney Hospitality mencatatkan peningkatan okupansi selama libur panjang Waisak pekan lalu. Direktur Operasi dan Portofolio Bisnis InJourney Hospitality Ariadevi Hermaini mengatakan libur panjang Waisak berdampak positif pada peningkatan trafik perjalanan wisata domestik.

"Di Yogyakarta, ribuan umat maupun wisatawan lokal dan asing turut hadir mengikuti prosesi Waisak yang dipusatkan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah," ujar Ariadevi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (28/5/2024).

 

Ariadevi mengatakan hal tersebut berdampak langsung pada permintaan akomodasi dan mendorong lonjakan okupansi jaringan PT Hotel Indonesia Group (HIG), anak usaha HIN, yang signifikan. Berdasarkan data PHRI, ucap Ariadevi, okupansi di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman pada periode 23-29 Mei 2024 tercatat sebesar 90 persen dan kabupaten lainnya mencapai 85 persen. 

 

"Peningkatan okupansi di region Yogyakarta ini sangat menggembirakan karena tidak terpusat di kota saja, namun menyebar ke seluruh wilayah," ucap Ariadevi. 

 

Ariadevi mencatat kenaikan tingkat hunian dialami hotel BUMN di region Yogyakarta meliputi The Manohara Hotel Yogyakarta, Khas Tugu Hotel, Khas Malioboro Hotel dan Lafayette Butik Hotel. Ariadevi menyebut peningkatan okupansi di hotel-hotel Yogyakarta menjadi bukti perayaan Waisak di Borobudur sangat penting bagi sektor pariwisata di sekitarnya. 

 

"Selain itu, peningkatan okupansi ini juga dirasakan hotel jaringan HIG di region lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia," sambung Ariadevi. 

 

Ariadevi menyampaikan hotel di region lainnya juga mengalami kenaikan okupansi signifikan, seperti region Bali dengan tingkat hunian mencapai 94% Peningkatan juga terjadi di region Sumatera yang maba Hotel Khas Parapat mencapai okupansi sebesar 85 persen. 

 

"Hal serupa juga terjadi di Hotel region Nusa Tenggara, Kalimantan dan region Sulawesi dimana terjadi peningkatan tingkat hunian yang signifikan," kata Ariadevi. 

 

Ariadevi mengatakan peningkatan okupansi hotel ini memberikan efek berganda bagi pelaku usaha sekitar, lonjakan jumlah wisatawan membuka peluang bagi pelaku usaha lokal, seperti kuliner, toko suvenir, hingga layanan transportasi.

 

Direktur Utama Hotel Indonesia Group (HIG) Rizal Kasim menyampaikan peningkatan tingkat hunian Hotel jaringan HIG tidak lepas dari beragam promo, pelayanan, serta fasilitas yang tersedia di masing-masing unit hotel sehingga menarik wisatawan untuk menikmati momen libur Waisak di hotel jaringan HIG. Hal ini menunjukkan meningkatnya preferensi terhadap hotel jaringan HIG di kalangan wisatawan baik domestik maupun internasional yang mencari pengalaman menginap bermakna.

 

"Kami juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan wisatawan dan berbagai pihak terhadap Hotel Jaringan HIG sehingga hotel-hotel Jaringan HIG dapat menjadi pilihan utama pada setiap kesempatan," kata Rizal.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement