Selasa 28 May 2024 18:46 WIB

Staf Rumah Sakit Evakuasi Pasien dari Kebakaran Akibat Serangan Israel

Masyarakat dunia didesak berbuat lebih banyak untuk menghentikan serangan Israel.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina melihat kehancuran pasca serangan Israel yang menyebabkan para pengungsi tinggal di Rafah, Jalur Gaza, Senin, 27 Mei 2024. Petugas kesehatan Palestina mengatakan serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 35 orang di wilayah tersebut. Tentara Israel mengkonfirmasi serangan hari Minggu itu dan mengatakan serangan itu mengenai instalasi Hamas dan menewaskan dua militan senior Hamas.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Warga Palestina melihat kehancuran pasca serangan Israel yang menyebabkan para pengungsi tinggal di Rafah, Jalur Gaza, Senin, 27 Mei 2024. Petugas kesehatan Palestina mengatakan serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 35 orang di wilayah tersebut. Tentara Israel mengkonfirmasi serangan hari Minggu itu dan mengatakan serangan itu mengenai instalasi Hamas dan menewaskan dua militan senior Hamas.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Dua staf Rumah Sakit Spesialis Kuwait di Rafah, Gaza gugur dalam serangan udara Israel. Sebelumnya dilaporkan, serangan udara terbaru Israel ke Rafah menimbulkan kebakaran dan membunuh 45 orang.

Dokter bedah tulang Mohammed Tahir yang baru saja pulang ke Inggris usai menjadi sukarelawan di Rafah menggambarkan situasi di rumah sakit tersebut.

Baca Juga

"Saya baru saja menutup telepon beberapa rekan saya yang bekerja (di dalam Gaza) dan mereka ditembaki dengan artileri dan diserang dengan kuadkopter, mereka takut kehilangan nyawa," kata Tahir seperti dikutip dari Aljazirah, Selasa (28/5/2024).

"Situasinya mengerikan. Ini di Tal as-Sultan, yang terletak di barat Rafah. Daerah ini belum dievakuasi dan mengalami serangan yang sangat-sangat keras saat kita sedang berbicara."