REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Dua staf Rumah Sakit Spesialis Kuwait di Rafah, Gaza gugur dalam serangan udara Israel. Sebelumnya dilaporkan, serangan udara terbaru Israel ke Rafah menimbulkan kebakaran dan membunuh 45 orang.
Dokter bedah tulang Mohammed Tahir yang baru saja pulang ke Inggris usai menjadi sukarelawan di Rafah menggambarkan situasi di rumah sakit tersebut.
"Saya baru saja menutup telepon beberapa rekan saya yang bekerja (di dalam Gaza) dan mereka ditembaki dengan artileri dan diserang dengan kuadkopter, mereka takut kehilangan nyawa," kata Tahir seperti dikutip dari Aljazirah, Selasa (28/5/2024).
"Situasinya mengerikan. Ini di Tal as-Sultan, yang terletak di barat Rafah. Daerah ini belum dievakuasi dan mengalami serangan yang sangat-sangat keras saat kita sedang berbicara."