Selasa 28 May 2024 20:03 WIB

Genjot Produksi Migas Nasional, Pertamina Rogoh Kocek Hingga 30 Miliar Dolar AS

Langkah ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan migas nasional.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Sepanjang 2014 hingga 2023 PT Pertamina (Persero) telah merogoh kocek hingga 30 miliar dolar AS untuk investasi di sektor hulu migas. (ilustrasi)
Foto: Dok PHE
Sepanjang 2014 hingga 2023 PT Pertamina (Persero) telah merogoh kocek hingga 30 miliar dolar AS untuk investasi di sektor hulu migas. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang 2014 hingga 2023 PT Pertamina (Persero) telah merogoh kocek hingga 30 miliar dolar AS untuk investasi di sektor hulu migas. Langkah ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan migas nasional.

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Chalid Said Salim menjelaskan dari tahun ke tahun ada target produksi yang dipegang oleh Pertamina, tantangannya adalah Pertamina juga harus menahan natural decline. Oleh karena itu, investasi yang dibutuhkan juga terus bertumbuh. 

Baca Juga

"Tren investasi itu sangat terlihat bahwa kegiatan dari kita ini cukup masif total yang sudah dikeluarkan ini sudah 30 miliar dolar AS untuk menjaga produksi migas nasional," kata Chalid di Komisi VII DPR RI, Selasa (28/5/2024).

Adapun dari realisasi investasi tersebut, total sumur yang sudah dibor perusahaan baik itu sumur eksplorasi maupun eksploitasi hingga kini telah mencapai 3329 sumur. Selain itu, ia membeberkan, tren produksi migas perusahaan saat ini juga terus mengalami pertumbuhan. Adapun produksi perseroan pada 2023 berada di level 1,044 juta barel setara minyak per hari (boepd) naik pesat apabila dibandingkan tahun 2014 yang hanya tercatat 549 ribu boepd.

"Kontribusi tahun 2023 produksi yang dihasilkan dari Pertamina blok ini 69 persen dari produksi nasional dan gas 34 persen dari produksi nasional. Pertumbuhan tadi sudah dijelaskan 2023 tumbuh 7 persen, kalau kita breakdown," kata dia.

Investasi tersebut pun membuahkan hasil. Dirut Pertamina Nicke Widyawati menambahkan produksi minyak dan gas bumi (migas) Pertamina mengalami peningkatan sekitar tujuh persen dalam satu dekade terakhir. “Produksi migas Pertamina itu ada kenaikan sekitar 6–7 persen,” ujar Nicke.

Nicke menegaskan bahwa peningkatan produksi migas yang dialami oleh Pertamina terjadi meskipun produksi migas secara nasional mengalami penurunan sekitar dua persen. Hasil produksi tersebut, kata dia, diperoleh dari blok-blok yang dikelola oleh Pertamina.

Adapun blok-blok tersebut meliputi Rokan, Masela, East Natuna, Bunga, Peri Mahakam, Tambahan P1 West Qurna dan extension MLN Algeria. “Produksi kami untuk minyak sebesar 69 persen dari kontribusinya (untuk nasional),” kata Nicke.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement