REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Keberadaan Muhammadiyah Salafi (Musa) di internal Muhammadiyah, menjadi perhatian serius Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Lantas mengapa entitas Musa ini diwaspadai keluarga besar Muhammadiyah?
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Syafiq A Mughni mengingatkan, memang Muhammadiyah harus hati-hati supaya amanah yang diberikan kepada Muhammadiyah itu tetap terjaga. Maka Muhammadiyah juga harus berhati-hati terhadap setiap usaha dari pihak yang ingin mengambil alih aset dari Muhammadiyah.
Ditanya, apakah yang dimaksud mengambil alih aset Muhammadiyah itu hanya masjid saja atau ada aset lain? Prof Syafiq menjawab, sebenarnya aset yang lain (selain masjid) juga harus waspada agar tidak diambil alih. Tapi yang paling sering terjadi itu adalah masjid.
"Karena (masjid) pintu masuknya lebih mudah dibandingkan dengan amal usaha yang lain (milik Muhammadiyah). Misalnya sekolahan, rumah sakit, perguruan tinggi, panti asuhan, itu lebih susah untuk dimasuki," ujar Prof Syafiq.