REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG — Masyarakat sudah bisa melintasi jembatan bailey di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim). Jembatan di desa tersebut sebelumnya rusak akibat diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru pada 18 April 2024.
“Setelah sempat jebol akibat terjangan banjir lahar dingin Semeru, Jembatan Kloposawit sudah rampung diperbaiki dan jalan sudah bisa dilalui masyarakat,” kata Penjabat (Pj) Bupati Lumajang Indah Wahyuni, yang akrab disapa Yuyun, dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Rabu (29/5/2024).
Yuyun mengatakan, perbaikan jembatan tersebut merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA), untuk memastikan keamanan dan kelancaran lalu lintas masyarakat.
“Dengan rampungnya perbaikan Jembatan Kloposawit, maka diharapkan akses dan mobilitas warga kembali lancar, sehingga aktivitas ekonomi dan sosial dapat pulih seperti sediakala,” ujar Yuyun.
Selain perbaikan jembatan, Yuyun mengatakan, dibenahi juga tanggul di sekitar Jembatan Kloposawit. Tanggul disebut diperkuat dalam upaya mengantisipasi banjir lahar dingin Gunung Semeru meluap ke permukiman.
“Tanggul yang kemarin rusak sudah diperbaiki oleh Dinas PU SDA, dengan panjang beronjong 185 meter dan tinggi 10 meter. Pengerjaannya hampir selesai. Selain itu, setrip-setrip dibuat untuk mengarahkan aliran air agar tidak merusak infrastruktur,” kata Yuyun.
Yuyun mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang terus mengupayakan perbaikan jembatan lainnya yang rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru. Menurut dia, ada lima jembatan lain yang tengah dibenahi. Untuk itu, Pemkab Lumajang terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
“Total ada 11 jembatan yang mengalami kerusakan akibat banjir lahar dingin Semeru dan satu jembatan di antaranya sudah selesai diperbaiki. Semua perbaikan infrastruktur dilakukan secara bertahap,” ujar Yuyun.