REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- UMJ telah mengimplementasikan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) salah satunya pada kegiatan Dana Padanan Kedaireka tahun 2024 yang didanai Kemendikbudristek dengan melibatkan tujuh dosen dan lima mahasiswa dalam berkolaborasi dengan CV Madu Apiari Mutiara dengan menginovasi hasil penelitian produk personal care berbasis turunan lebah dan herbal.
Hasil riset yang sudah siap dikomersialisasi oleh CV Madu Apiari Mutiara (Mitra) yaitu hasil riset produk personal care dan kosmetika berbasis lebah dan herbal dengan teknologi green solven dan nano emulsi. Mitra sudah mempunyai perijinan BPOM dan Kemenkes Sertifikat kelas A, mempunyai jaringan pemasaran pasar transmart dan jaringan muslim nasional.
Pasar produk personal care dan kosmetika berbasis lebah dan herbal sudah ada permintaan pasar sebagai produk unggulan Kota Depok dan jaringan pasar muslim dan Transmart. SDM di CV Madu Apiari Mutiara memerlukan dukungan kolaborasi dengan Perguruan Tinggi Mitra. Pada formulasi personal care dan kosmetik masih menggunakan ekstrak bahan alam yang dibeli dengan harga mahal padahal CV Madu Apiari Mutiara mempunyai bahan baku kulit jeruk, kulit kiwi, sereh, minyak dedak padi, madu, propolis dan beeswax yang dapat diekstraksi dengan green solven.
Pada produksi kosmetika perlu ekstrak herbal dan perlu teknologi ekstraksi untuk formulasinya. Perlu teknologi formulasi yang dapat membuat kosmetika dan personal care yang lebih baik dari daya serap dan pemakaian yang dikombinasikan dengan produk madu, propolis dan beeswax. Pasar kosmetika dan personal care berbasis lebah banyak permintaan dan kami memerlukan kolaborasi dengan peneliti yang mempunyai penelitian yang dapat dihilirisasi.
Pada ekstraksi dengan solven bagi industry kecil kurang baik dari sisi mudah menguap dan terbakar. CV Madu Apiari Mutiara memerlukan teknologi ekstraksi green solven yang lebih eco friendly dan ramah lingkungan. Dari sisi pengembangan pasar perlu dikembangkan website pemasaran on line ecommerse terpadu.
Disampaikan oleh ketua Tim Prof Dr Tri Yuni Hendrawati bahwa keahlian yang dibutuhkan untuk mewujudkan solusi dan target luaran yang akan dicapai adalah komitmen dari Tim pengusul (Dosen 7 orang) berasal dari berbagai keahlian yaitu Teknik Kimia (formulasi, pengujian, kelayakan dan bisnis plan), Farmasi (pengujian dan perijinan BPOM), Ekonomi (kelayakan ekonomi, pemasaran dan bisnis plan), Informatika (website dan medsos) kolaborasi ini melibatkan dosen UMJ dengan dosen Farmasi UHAMKA dan Informatika Universitas Gunadarma yang telah mempunyai MOU dengan UMJ. Untuk tim mahasiswa sebanyak 5 orang dari prodi Teknik Kimia dan Teknik Industri, Fakultas Teknik UMJ. Dalam mendapatkan pengalaman di luar kampus sebagai pelaksanaan MBKM konversi 6 SKS dan kredit poin mahasiswa.
Menurut Rektor UMJ Prof Dr Ma’mun Murod pada MBKM ini dilakukan pemenuhan Indikator Kinerja Utama (IKU) nasional yaitu IKU 2 yaitu Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus, IKU 3 Dosen Berkegiatan di Luar Kampus dan IKU 5 Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat. Selain memenuhi IKU adalah adanya luaran berupa Paten, HKI hak cipta, berita media masa sebagai kinerja bagi pengusul dan UMJ. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang bagus dalam implementasi di Kampus UMJ.
Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dalam pelaksanaan program dan dampak yang diharapkan terhadap penerima manfaat (perguruan tinggi, DUDI, masyarakat, dan atau pemerintah). Terima kasih kepada Kemdikbudristek telah memfasilitasi hibah Dana Padanan Kedaireka tahun 2024 dan memberikan motivasi UMJ dalam menginovasi produk dan meningkatkan kolaborasi untuk komersialisasi produk riset.