Rabu 29 May 2024 17:10 WIB

Pengguna Rokok Elektrik di Indonesia Naik, Rentang Usia Mulai Merokok 15-19 Tahun

Ada kecenderungan anak-anak beralih dari rokok konvensional ke rokok elektronik.

Red: Qommarria Rostanti
Vape (ilustrasi). Ada peningkatan pada penggunaan rokok elektrik
Foto: Republika
Vape (ilustrasi). Ada peningkatan pada penggunaan rokok elektrik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan mengatakan, menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi merokok pada usia 10-18 tahun turun menjadi sebesar 7,4 persen. Sebelumnya, prevalensi merokok pada kategori usia tersebut 9,1 persen yang dicatat dalam Riset Kesehatan Dasar 2018.

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Eva Susanti mengatakan, angka 7,4 persen masih lebih tinggi dari angka prevalensi 2013 yaitu 7,2 persen, serta target RPJMN 2015-2019 sebesar 5,4 persen. Meski begitu, dia menyebut ada peningkatan pada penggunaan rokok elektrik yang mana sebelumnya sebesar 0,06 persen (Riskesdas 2018), menjadi 0,13 persen (SKI 2023).

Baca Juga

"Data Global Adult Tobacco Survey menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, 10 kali penggunaan rokok elektronik dari 0,3 persen menjadi 3,0 persen," ujarnya dalam temu media Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Dia juga mengatakan ada kecenderungan anak-anak untuk beralih dari rokok konvensional ke rokok elektronik. Menurut data SKI, rentang usia mulai merokok terbanyak adalah 15-19 tahun sebanyak 56,5 persen, disusul dengan 10-14 tahun sebesar 18,4 persen.