Rabu 29 May 2024 17:22 WIB

IHSG Anjlok 1,56 Persen, Ini Penyebabnya

IHSG ditutup melemah 113,39 poin atau 1,56 persen ke posisi 7.140,22.

Karyawan mengamati layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan mengamati layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (29/5/2024) sore ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor infrastruktur. IHSG ditutup melemah 113,39 poin atau 1,56 persen ke posisi 7.140,22. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 14,63 poin atau 1,62 persen ke posisi 886,17.

“IHSG bergerak di zona merah yang terseret dari sentimen eksternal," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Baca Juga

Dari mancanegara, bursa regional Asia bergerak melemah yang tampaknya dipengaruhi sentimen dari kenaikan imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun yang naik hampir 10 basis poin (bps) menjadi 5,54 persen, sehingga pelaku pasar menahan diri masuk ke aset keuangan equity.

Kenaikan imbal hasil tersebut dampak dari sikap petinggi The Fed, yaitu Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari yang mengatakan bahwa tidak akan mengesampingkan kenaikan suku bunga tambahan apabila tekanan inflasi muncul kembali.

Selain itu, Neel Kashkari juga menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa The Fed harus menunda pemotongan suku bunga sampai inflasi membaik secara signifikan, dan bahkan mungkin menaikkan suku bunga apabila inflasi gagal turun lebih jauh. Dengan demikian, pasar terus mengurangi spekulasi terhadap penurunan suku bunga The Fed pada tahun ini, menyusul pernyataan tersebut.

Dari Timur Tengah, terdapat meningkatnya risiko geopolitik yang menjadi perhatian pasar, menyusul berita bahwa militer Israel membantah menyerang sebuah kamp tenda di sebelah barat Rafah, yang mana otoritas kesehatan Gaza melaporkan bahwa penembakan tank Israel menewaskan sedikitnya 21 orang di zona evakuasi sipil yang ditunjuk.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik sebesar 0,62 persen, diikuti sektor energi yang naik sebesar 0,33 persen.

Sedangkan sembilan sektor terkoreksi yaitu sektor infrastruktur turun paling dalam minus 2,26 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor barang konsumen non-primer yang minus 1,79 persen dan minus 1,43 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TAXI, NICL, WMTWI, PAMG dan BABY. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni OASA, PTRO, SURI, BSML dan SOLA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.143.696 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,13 miliar lembar saham senilai Rp 12,65 triliun. Sebanyak 186 saham naik, 364 saham menurun, dan 235 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 298,50 poin atau 0,77 persen ke 38,556,89, indeks Hang Seng melemah 1,44 poin atau 0,05 persen ke 18.477,00, indeks Shanghai melemah 1,44 poin atau 0,05 persen ke 3.111,02, dan indeks Strait Times menguat 4,05 poin atau 0,12 persen ke 3.326,04.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement