Rabu 29 May 2024 17:46 WIB

PBB: Krisis Iklim Ancam 41 Juta Penduduk di Karibia dan Amerika Latin  

Cuaca ekstrem di Amerika Latin dan Karibia yang mematikan akibat krisis iklim.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Muhammad Hafil
Pemanasan global (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Pemanasan global (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Puluhan juta orang yang tinggal di daerah pesisir Karibia dan Amerika Latin berisiko menghadapi peristiwa cuaca ekstrem yang mematikan akibat krisis iklim. Hal ini diungkap oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam sebuah laporan baru.

Laporan Dana Kependudukan PBB (UNFPA) yang dirilis pada Selasa, menemukan bahwa 41 juta orang - sekitar 6 persen dari populasi di seluruh wilayah tersebut - terekspos pada ancaman badai dan banjir. Selain itu, hampir 1.450 rumah sakit di seluruh wilayah itu terletak di kawasan pesisir dataran rendah yang lebih rentan terhadap bencana alam.

Baca Juga

Badan tersebut mengatakan bahwa lebih dari 80 persen rumah sakit di Aruba dan Kepulauan Cayman, Suriname, Bahama, dan Guyana berada di daerah pesisir dataran rendah yang rentan terhadap badai yang mematikan. Di Ekuador, hampir 12 persen dari fasilitas kesehatan di negara tersebut berada di daerah-daerah ini, dibandingkan dengan 10 persen rumah sakit di Haiti dan 7 persen rumah sakit di Brasil.

Temuan ini muncul ketika para pemimpin regional mengadakan pertemuan pekan ini di Antigua dan Barbuda, untuk menghadiri konferensi Negara-Negara Kepulauan Kecil (Small Island Developing States) guna membahas krisis iklim, di antara isu-isu lainnya.