Rabu 29 May 2024 18:12 WIB

Tips Cabut Gigi Bungsu Agar Aman dan tak Bahayakan Nyawa

Setelah operasi gigi bungsu, umumnya terjadi nyeri dan bengkak.

Dokter memeriksa gigi (ilustrasi). Ada beberapa tips yang perlu dilakukan saat mencabut gigi bungsu agar tidak membahayakan nyawa.
Foto: Freepik
Dokter memeriksa gigi (ilustrasi). Ada beberapa tips yang perlu dilakukan saat mencabut gigi bungsu agar tidak membahayakan nyawa.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pencabutan gigi geraham bungsu memerlukan perhatian lebih. "Sembarangan" mencabut gigi bungsu berisiko komplikasi yang dapat mencakup infeksi, kerusakan saraf, pendarahan, kebocoran sinus rahang atas, dry socket, parestesi (rasa baal yang berlangsung lama karena trauma pada pembuluh syaraf), trismus, dan patah rahang. 

Pengajar pada Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia (UI) Dr drg Lilies Dwi Sulistyani Sp BMM(K), menyampaikan tips aman mencabut gigi geraham bungsu. "Setelah operasi gigi bungsu, umumnya terjadi nyeri, bengkak, dan sariawan," kata Lilies Dwi Sulistyani di Kampus UI Depok, Rabu (29/5/2024).

Baca Juga

Jika terjadi infeksi pascapencabutan gigi bungsu, infeksi harus cepat diatasi sebelum semakin meluas dan membahayakan jiwa pasien. Meskipun demikian, katanya, pasien tidak perlu takut mencabut gigi geraham bungsu.

Menurut Lilies, komplikasi yang parah jarang terjadi, dan kemungkinan kematian akibat pencabutan gigi sangat rendah. Dia mengatakan, operasi gigi bungsu dapat dilakukan dalam bius lokal/anestesi lokal maupun bius total/anestesi umum.

“Operasi gigi bungsu dalam bius total umumnya dilakukan dengan sejumlah pertimbangan kondisi, seperti adanya beberapa gigi bungsu yang dioperasi sekaligus, misalnya gigi bungsu atas, bawah, kiri, dan kanan, posisi gigi bungsu sangat dalam sehingga risiko terjadi perdarahan atau melukai sinus maksila besar, kondisi pasien tidak kooperatif, atau terdapat kondisi kelainan sistemik, seperti pasien dengan kelainan darah atau pasien dengan kelainan kardiovaskular,” katanya.

Setelah operasi, pasien akan diberi resep kemudian diminta menggigit tampon selama satu jam dan menggantinya bila masih ada perdarahan. Pasien juga perlu melakukan perawatan pascaoperasi dengan diet lunak pada hari pertama, makan dan minum tidak hangat atau tidak panas, tidak berkumur terlalu keras atau kencang, menjaga kebersihan mulut dengan sikat gigi, minum obat sesuai instruksi dokter, tidak merokok, serta kompres dingin untuk membantu mengurangi pembengkakan.

Agar proses pencabutan gigi bungsu lancar, Lilies mengatakan, pasien perlu mengikuti seluruh instruksi yang diberikan dokter. Bila operasi dilakukan dalam anestesi lokal, pasien diminta makan terlebih dahulu sebelum operasi. Kemudian, setelah pencabutan, dianjurkan makan makanan yang lunak selama satu sampai dua hari pascaoperasi.

Rasa nyeri dan bengkak akan berkurang dalam waktu satu hingga lima hari. Pasien juga perlu mengonsumsi obat sesuai instruksi dokter dan kontrol pascaoperasi satu pekan kemudian.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement