Rabu 29 May 2024 22:48 WIB

IDAI Minta Akses Anak-Anak Terhadap Rokok Dipersulit

Rokok disebut memberi dampak bagi anak-anak, salah satunya kematian mendadak.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Berhenti merokok (ilustrasi). IDAI meminta akses anak-anak terhadap rokok dipersulit.
Foto: Boldsky
Berhenti merokok (ilustrasi). IDAI meminta akses anak-anak terhadap rokok dipersulit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia dr Piprim Basarah Yanuarso mengatakan akses rokok bagi anak-anak perlu dipersulit. Tujuannya untuk menekan dampak rokok ke mereka menjadi maksimal.

"Di satu sisi, regulasinya sepertinya sudah bagus, tapi di sisi lain, ketersediaan rokok itu masih mudah," katanya dalam temu media Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Baca Juga

Piprim mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) sudah melakukan upaya sedemikian rupa guna mencegah atau menghentikan generasi muda merokok. Namun upaya-upaya tak cukup apabila hanya dari mereka saja.

Menurut dia, apabila ingin bonus demografi untuk Indonesia Emas 2045, maka perlu ada keseriusan dan konsistensi dari pemerintah secara menyeluruh, sehingga pembatasan akses rokok tersebut perlu sejalan dengan upaya-upaya lainnya. Dia mencontohkan, Kementerian Perindustrian perlu memikirkan cara agar rokok tidak mudah diakses anak-anak.