Kamis 30 May 2024 06:56 WIB

Ada Pembangunan Saluran, Masyarakat Diimbau Hindari Jalan Ciledug

Dinas SDA DKI mengerkana proyek saluran air di Kebayoran Lama pakai metode jacking.

Rep: Bayu Adji Prihammanda / Red: Erik Purnama Putra
Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta membangun pembangunan saluran air dengan metode jacking di Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan sejak 6 Mei 2024 dan dijadwalkan rampung pada 30 November 2024.
Foto: Antara/HO-Pemprov DKI Jakarta
Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta membangun pembangunan saluran air dengan metode jacking di Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan sejak 6 Mei 2024 dan dijadwalkan rampung pada 30 November 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta mulai melakukan proyek pembangunan saluran air di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Pembangunan saluran dengan metode jacking itu dimulai dari simpang Jalan Seskoal melewati Jalan Ciledug Raya sampai Pasar Cipulir.

"Pekerjaan saluran jacking ini dilakukan sebagai upaya penanganan genangan di wilayah Jalan Ciledug Raya," kata Perwakilan Bidang Pengendalian Banjir dan Drainase Dinas Sumber Daya Air DKI, Firmansyah Saputra di Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Menurut dia, pengerjaaan pembangunan saluran jacking dilakukan sejak 6 Mei 2024. Dijadwalkan, proyek itu akan rampung pada 30 November 2024.

Firmansyah menjelaskan, pekerjaan pembangunan saluran dilakukan secara bertahap. Mulai dari pembangunan pile integrated test (PIT), pemasangan reinforce concrete pipe (RCP) dengan metode jacking, dan pengerjaan mainhole.

Menurut dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI untuk mendukung pengerjaan proyek tersebut. Firmansyah mengeklaim, Dishub DKI telah melakukan rekayasa lalu lintas di simpang Jalan Seskoal sampai Pasar Cipulir. 

"Lalu lintas dari kedua titik tersebut dialihkan melalui jalan pengganti median pemisah jalan atau area bawah jalan layang Transjakarta Koridor 13," kata Firmansyah. 

Dengan adanya pekerjaan pembangunan saluran air, pengguna jalan diimbau agar menghindari ruas jalan tersebut. Firmansyah berpesan, pengguna jalan dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas, petunjuk petugas di lapangan, serta mengutamakan keselamatan di jalan.

 

Adapun koridor 13 melayani jurusan Halte Puri Beta Ciledug atau halte CBD hingga halte Tendean. Sejumlah jalan yang dilalui rilute ini antara lain Jalan HOS Tjokroaminoto, Jalan Ciledug Raya, Jalan Kebayoran Lama, Jalan Kyai Maja, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Trunojoyo, Jalan Wolter Monginsidi, dan Jalan Kapten Tendean.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement