Kamis 30 May 2024 06:19 WIB

6 Hal Ini Ungkap Mengapa Salafi Mudah Masuk Muhammadiyah, Bukan NU atau Ormas Lain

Salafi melakukan infiltrasi di tubuh Muhammadiyah

Ilustrasi Muhammadiyah. Salafi melakukan infiltrasi di tubuh Muhammadiyah
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ilustrasi Muhammadiyah. Salafi melakukan infiltrasi di tubuh Muhammadiyah

Oleh: Dr H Ali Trigiyatno, M Ag*

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Kehadiran orang salafi di persyarikatan belakangan ini mulai terasa negatifnya.

Baca Juga

Bagaimana tidak? Ibarat tamu bukannya sopan dan menyesuaikan dengan tuan rumah, tapi malah ngacak-ngacak dan ngobok-ngobok paham keagamaan yang sudah mapan dan dianut Muhammadiyah.

Sholat tarawih 4-4 mulai diusik dengan harus 2-2, zakat profesi digembosi dianggap tidak ada dalilnya atau contohnya di zaman Nabi, zakat fitri pakai uang divonis tidak sah, hisab dalam penentuan awal Ramadhan dihukumi bidah, wanita bekerja di luar rumah dinilai tidak Islami, dan yang paling hangat belakangan ini adanya vonis haram mutlak untuk musik dan nyanyian dan masih banyak contoh lainnya.

Ada beberapa faktor yang bisa menjelaskan mengapa orang dan faham Salafi mudah masuk di kalangan warga persyarikatan :

1. Karena memang doktrin manhaj tarjih yang bersifat terbuka dan toleran. Doktrin ini di satu sisi mencerahkan, namun juga mengandung kelemahan. Celah ini jelas akan memudahkan orang luar masuk dan diterima di lingkungan Muhammadiyah.

Salafi paham betul itu, di antara ormas Islam yang ada, yang paling mudah ditembus Salafi adalah warga Muhammadiyah. Jangan mimpi Salafi bisa dengan mudah masuk dan diterima di lingkungan LDII atau NU misalnya.

2. Muhammadiyah sendiri di beberapa tempat terkadang kekurangan SDM yang kober ngurusi masjid dan mushola termasuk membina kajian dan pengajian di lingkungan AUM. Sementara Salafi punya SDM itu bahkan melimpah, sementara mereka terkadang belum punya masjid atau tempat kajian tersendiri di daerah itu.

Akhirnya seperti teori suplay and demand, maka mudahlah Salafi masuk dan begitu pula mudahnya warga Muhammadiyah menerimanya

3. Adanya kemiripan dan banyaknya persamaan ajaran juga menjadi faktor yang memudahkan Salafi masuk dan diterima di kalangan Muhammadiyah.

Persamaan dimaksud misalnya dalam hal ide pemurnian akidah dan ibadah, anti TBC, penekanan pada pengamalan Alquran dan as-Sunnah, juga adanya kesamaan ibadah seperti tidak qunut subuh, tidak baca ushalli, dan lain-lain

4. Pendekatan sebagian orang Salafi yang cukup lihai dalam mendekati pimpinan atau takmir masjid. Mereka datang dengan sopan dan manis, menawarkan kajian di mana ustadz dan snack serta transport mereka yang ngurusi dan nanggung. Setelah itu mereka siap menyumbang untuk perbaikan masjid dan sarananya, akhirnya mereka mudah diterima

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement