Ahad 01 Jan 2017 22:15 WIB

Indonesia Fokuskan Cabor Olimpiade di SEA Games 2017

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Bilal Ramadhan
Penari membawakan tarian Malaysia dalam penutupan Sea Games ke-18 di National Stadium, Singapura, Selasa (16/6).   (Antara/Nyoman Budhiana)
Penari membawakan tarian Malaysia dalam penutupan Sea Games ke-18 di National Stadium, Singapura, Selasa (16/6). (Antara/Nyoman Budhiana)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia memfokuskan peningkatan prestasi olah raga olimpiade. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan, SEA Games 2017, merupakan lompatan awal penguatan atlet-atlet dari cabang-cabang olah raga (cabor) yang akan dipertandingkan dalam Asian Games 2018 maupun juga saat Olimpiade 2020 mendatang.

"Jadi nanti, akan ada cabor-cabor non olimpik dalam SEA Games di Malaysia, yang kami tidak akan kirim atlet," kata Imam, saat refleksi Kemenpora 2016, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut dia, SEA Games tahun ini, akan menjadi tolok ukur kesiapan awal atlet-atlet nasional untuk menatap prestasi maksimal dalam Asian Games dan juga Olimpiade.

Karena Imam menilai Sea Games cuma sebagai tolok ukur persiapan atlet-atlet dalam negeri untuk gelaran yang lebih besar, itu mengapa menurutnya, pemerintah tak menghendaki adanya target. Menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menerangkan, Sea Games bukan gelaran yang masuk dalam kalender resmi Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Kata dia, SEA Games boleh dianggap sebagai pesta olahraga masyarakat Asia Tenggara (ASEAN). Semangatnya, ujar Imam, menjadikan gelaran tersebut sebagai laga persahabatan antar negara-negara di kawasan.

Ia menyarankan, agar para atlet nasional yang diberangkatkan ke SEA Games, cukup menjadikan gelaran itu, sebagai laga pemanasan menjelang kalender IOC, seperti Asian Games dan Olimpiade.

Sebab itu, Imam mengaku, di SEA Games pemerintah tak memberikan target. Baik target soal capaian juara umum, maupun dalam perolehan medali emas. Sebab dia menilai, penetapan target hanya akan menjadi beban bagi Kontingen Merah Putih.

"Jadi agar masyarakat juga memahami. Saya katakan sekarang ini (tidak ada target) biar nanti nggak salah (dianggap gagal)," ujar Imam.

Akan tetapi, dia menambahkan, meski pemerintah tak mematok target juara umum dan perolehan medali, para atlet-atlet peraih medali, tetap berhak mendapatkan bonus.

Kementeriannya kata dia, akan menyiapkan hak-hak peraih medali, yang menjadi kewajiban pemerintah demi kesejahteraan para atlet nasional. Namun, Imam belum ingin menyebutkan besaran bonus bagi masing-masing peraih medali tersebut.

"Ya pasti kita adakan lah (bonus atlet di SEA Games). Besarannya mungkin enggak sebesar saat nanti di Asian Games," sambung dia.

Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) di Kemenpora, Achmad Sutjipto mengatakan, meski pemerintah tak mematok target, namun capaian Merah Putih diharuskan lebih baik dari SEA Games 2015. Menengok raihan atlet-atlet nasional di SEA Games Singapura dua tahun lalu, Indonesia berada di peringkat ke-5 dengan perolehan 47 medali emas.

"Atlet-atlet kita saat ini, lebih punya potensi dan lebih optimis jika dibandingkan SEA Games di Singapura," kata dia.

Malaysia, dalam SEA Games tahun ini, hanya mempertandingkan 28 cabor. Cabor unggulan Indonesia, ditolak meski hal tersebut, menjadi kewenangan negara tuan rumah. Indonesia, Achmad menjelaskan, akan mengikuti 17 cabor dan mengandalkan sebanyak 250-an atlet-atlet unggulan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement