REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga mengajukan tambahan anggaran untuk SEA Games 2017 dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017. Tambahan anggaran itu akan dialokasikan untuk bonus, dan dana dukungan kontingen.
"Rencana usulan tambahan RAPBNP 2017 karena ada beberapa kekurangan yang diajukan oleh stakeholder," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Rabu (12/7).
Imam memerinci alokasi dana tambahan untuk SEA Games 2017, yaitu bonus atlet yang meraih medali pada pesta antarnegara Asia Tenggara itu sebesar Rp 25 miliar, dan dana dukungan kontingen Rp 6 miliar.
Tambahan dana dukungan kontingen ini menyusul adanya penambahan kuota dari Panitia Penyelenggara SEA Games di Kuala Lumpur, Malaysia, (MASOC). MASOC sepakat menambah jumlah ofisial bagi kontingen Indonesia menjadi 50 persen dari jumlah atlet yang berlaga. Sebelumnya, MASOC hanya memberikan kuota ofisial sebesar 25 persen dari jumlah atlet yang berlaga.
Dalam rapat koordinasi Kemenpora, Satlak Prima, dan KOI, jumlah kontingen Indonesia yang akan menggunakan biaya negara sebanyak 755 orang. Terdiri dari 534 atlet, 166 ofisial, dan 55 headquarters. Untuk kebutuhan kontingen tersebut, pemerintah menggelontorkan dana Rp 30,5 miliar dalam APBN 2017. Karena itu, perlu ada tambahan anggaran untuk kontingen.
Kemenpora juga membutuhkan tambahan anggaran untuk dukungan prestasi induk cabang olahraga melalui KONI dan PB sebesar Rp 104 miliar. Dukungan operasional kelembagaan untuk KOI yang tidak memiliki anggaran di APBN tahun 2017 ini Rp 20 miliar.
Menurut Imam, secara total, Kemenpora mengajukan anggaran tambahan sebesar Rp 1,9 triliun dalam RAPBN-P 2017. Dia menyebutkan alokasi terbesar anggaran tersebut untuk melakukan persiapan penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Kuala Lumpur, yaitu Rp 1,5 triliun.
Namun, Nachrowi menyatakan, selain disetujui oleh Menteri Keuangan, penambahan anggaran ini harus juga disetujui oleh Komisi X DPR. Imam menyatakan Kementerian Keuangan telah menyepakati tambahan dana tersebut.
Kemenpora juga membutuhkan tambahan operasional BLU Keolahragaan atau Lembaga Pengelolaan Dana dan Usaha Keolahragaan Rp 6 miliar. Tambahan anggaran untuk Pembangunan infrastuktur olahraga sebesar Rp 70 miliar.
"Karenanya kami bersyukur sekali adanya respon yang luar biasa dari pimpinan dan komisi X ini harus didalami bagaimana penerjemahan sekaligus untuk apa, sehingga prinsip akuntabilitas prinsip kehati-hatian dilakukan secara bersama-sama," kata Imam.
Anggota Komisi X Yayuk Basuki mengusulkan agar stakeholder seperti INASGOC, KOI, KONI, dan Chef de Mission SEA Games untuk turut diajak dalam pertemuan dengan DPR. "Terus terang saja kasihan ini CdM kok persiapannya berangkat bisa stres juga kalo permasalahan begini banyaknya," kata Yayuk.