REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim panahan Indonesia sudah mengoleksi tiga medali sementara ini pada ajang SEA Games 2017 yang dihelat di Kuala Lumpur, Malaysia. Dua medali emas dipersembahkan oleh Sri Ranti di nomor compound perorangan putri dan Prima Wisnu di nomor perorangan putra pada Rabu (16/8). Sementara medali perunggu dipersembangkan dari tim compound beregu putri, yang terdiri dari pemain Dellie Threesyadinda, Triya Resky Aditya, dan Rona Siska Sari.
Menanggapi pencapaian tim panahan Indonesia di SEA Games sejauh ini, Kabid Binpres PP Perpani, Adi Poernomo, mengatakan, performa atlet tersebut tidak lepas dari faktor tempat pemusatan latihan dan dukungan pelatih. "Atlet tampil bagus karena kesiapan sejak latihan dan faktor pelatih juga mendukung," kata Adi, saat dihubungi Republika, Kamis (17/8).
Adi mengatakan, Surabaya merupakan tempat pemusatan latihan yang lengkap bagi cabang olahraga panahan. Di sana, para atlet panahan bisa berlatih dengan tenang karena menyediakan tempat khusus untuk panahan. Sehingga, tempat tersebut tidak terindikasi dengan latihan-latihan yang lain.
Di samping sebagai pusat panahan, Surabaya juga menyediakan bengkel dan tempat penjualan alat-alat panahan. Sehingga, mereka bisa segera mengatasi andaikata mengalami masalah pada alat memanah mereka.
Tidak hanya karena pemusatan latihan, Adi mengatakan sosok pelatih juga berpengaruh pada kesiapan atlet. Pelatih kepala timnas panahan, Denny Trisjanto, misalnya merupakan mantan atlet panahan. Sehingga, pelatih bisa menularkan kesiapan mental kepada para atlet. "Pelatih lebih fokus karena merupakan mantan atlet Olimpiade. Secara mental, bisa diaplikasikan pada atlet," tambahnya.
Sementara itu, Adi menambahkan tim panahan Indonesia menargetkan empat medali emas dari ajang SEA Games tahun ini. Ia juga optimistis, tim beregu campuran bisa mendulang emas kembali untuk Indonesia. "99 persen mix team menang. Kemungkinan beregu putra putri meraih emas. Kalau nomor beregu juga memiliki peluang untuk raih medali emas," ujarnya.