REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR — Pelatih cabang sepak takraw Asry Syam mengaku antara puas dan tidak setelah Indonesia meraih medali perak untuk nomor tim regu putra pada SEA Games Kuala Lumpur 2017 di Stadion indoor Titiwangsa, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (19/8).
"Saya antara puas dan tidak dengan mendapat medali perak ini, karena kami dengan Thailand sebetulnya sama-sama kuat," kata pelatih sepak takraw Indonesia itu.
Tim regu putra Thailand tetap mempertahankan dominasi medali emas, sedangkan tuan rumah Malaysia harus puas dengan perunggu. "Kami memang sempat kalah dari Thailand pada pertandingan kemarin namun kami sebetulnya sama kuat dan saling memiliki peluang," kata dia.
Dia mengatakan, semua keberhasilan harus dilalui dengan proses untuk bisa menjadi yang terbaik. "Untuk bisa meraih medali emas harus pakai proses, kami butuh proses dengan mencoba metode lain," katanya.
Dia mengatakan kelemahan Indonesia terletak pada penyelesaian yang buruk. “Saya melihat finishing kita kurang, kami butuh nyali, tapi saat melawan Thailand meski kami kalah, saya lihat anak-anak tampil lebih baik," katanya.
Indonesia memastikan medali perak pada nomor tim regu putra setelah melibas Brunei Darussalam 3-0. Indonesia harus menyerahkan medali emas kepada Thailand menyusul kekalahan tim regu Merah Putin melawan tim regu Gajah Putih.
Dalam pertandingan, Sabtu, tim regu putra Indonesia harus menang telak 3-0 melawan Brunei untuk bisa mengamankan medali perak. Indonesia mengawali keunggulan set lewat trio Halim, Herson, Rezki Djaena yang menang 21-15, 21-7.
Set selanjutnya trio Victoria Eka Prasetyo, Samsul Hadi, Saiful Rijal menang melawan regu kedua Brunei 21-19, 21-10. Regu ketiga Indonesia yang diperkuat Rizki Pago, Hendra Pago, Novriisal memastikan Indonesia memimpin 3-0 atas Brunei.