REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR-RI Sri Meliyana menyayangkan terjadinya kesalahan cetak bendera Indonesia di Buku Panduan Resmi SEA Games 2017. Terlebih lagi melihat pesta olah raga itu dibentuk untuk negara-negara Asia Tenggara, di mana Indonesia termasuk di dalamnya.
"Itu bukan kelalaian. Itu namanya kesalahan. Bendera itu lambang negara yang diatur dalam Undang-undang, tidak bisa sembarangan," ujar Sri kepada Republika.co.id melalui sambungan telepon, Ahad (20/8).
Menurut Sri, kelalaian itu memiliki efek yang tidak terlalu besar. Berbeda dengan kejadian ini yang efeknya tentu besar.
"Ini jelas menyakiti hati masyarakat Indonesia. Kita tidak berpikiran jelek, tidak menghubung-hubungkan ke yang lain. Tapi mari kita hormati apa yang kami hormati," kata dia.
Untuk itu, Sri meminta negara Malaysia, selaku tuan rumah, meminta maaf secara formal ke Indonesia. Mereka harus menyatakan kalau mereka salah melalui lembaga-lembaga terkait persoalan ini.
"Kalau presiden ya harus minta maaf ke presiden dan seluruh rakyat Indonesia karena kita ini negara. Dia sama saja melanggar hal-hal yang diatur dalam UU," kata dia.
Menurutnya, Malaysia harus meminta maaf selayaknya suatu negara menyatakan permintaan maaf kepada negara lainnya soal kesalahannya. Sehingga, kejadian serupa tidak terjadi lagi ke depannya.
"Itu bukan sekedar terbalik, itu bendera Polandia, bukan Indonesia. Apa mereka mau disebut sebagai negara lain? Tidak kan. Bendera itu lambang negara. Dari bendera orang tahu kita berasal darimana," ungkap Sri.
Ia menambahkan, acara ini digelar untuk negara-negara yang termasuk ke dalam wadah ASEAN. Di kegiatan dengan wadah yang menjunjung asas kekeluargaan tak seharusnya seperti itu. ASEAN dibentuk mempererat hubungan antarnegara di Asia Tenggara, tidak seharusnya lupa dengan Indonesia.
Apabila mereka berkilah itu tidak sengaja, wajar saja jika Indonesia itu merupakan bintang tamu yang belum terlalu kenal sebelumnya. Tapi, kejadian ini terjadi pada Indonesia yang merupakan bagian dari keluarga besar Malaysia.
"Ini fatal dan ASEAN itu diciptakan untuk persaudaraan kita semua. Masak, dia tidak kenal dengan saudaranya sendiri? Atau sedemikian sajakah perhatiannya kepada kita? Sehingga apa yang kita atur dalam UU dapat terlewatkan seperti itu," tutur Sri.
Ia juga berpesan kepada seluruh atlet yang sedang berjuang di Sea Games 2017 di Malaysia itu. Dengan kejadian ini, para atlet harus menunjukkan prestasi mereka. Mereka harus menujukkan, Indonesia merupakan bangsa yang besar dan tidak selayaknya diperlakukan seperti itu.
"Mereka berjuang melalui olahraga. Jika mau dianggap di sana, tunjukkan kalau kita besar dan tidak selayaknya diperlakukan seperti itu," kata dia.