Ahad 20 Aug 2017 19:47 WIB

Polisi Malaysia Selidiki Bendera Indonesia Tercetak Terbalik

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Ratna Puspita
Menteri Belia dan Sukan Malaysia Khairy Jamaluddin bertemu dengan Menpora Imam Nahrawi di Kuala Lumpur, Ahad (20/8), untuk menyampaikan permintaan maaf Malaysia atas kesalahan cetak bendera merah putih dalam panduan SEA Games 2017.
Foto: Dok. Gatot S. Dewabroto
Menteri Belia dan Sukan Malaysia Khairy Jamaluddin bertemu dengan Menpora Imam Nahrawi di Kuala Lumpur, Ahad (20/8), untuk menyampaikan permintaan maaf Malaysia atas kesalahan cetak bendera merah putih dalam panduan SEA Games 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Insiden bendera Indonesia yang terbalik pada buku panduan SEA Games 2017, langsung mendapat tanggapan dari Kepala Kepolisian Bukit Aman, Datuk Seri Mohamad Fuzi Harun, yang menyatakan sudah melakukan investigasi terkait hal tersebut.

"Kami tidak ingin insiden ini membuat Indonesia berkecil hati atas apa yang seharusnya tidak terjadi. Sejauh ini, saya tidak bisa mendapatkan informasi dari mereka (Indonesia), namun kami dalam proses penyelidikan sehingga hal yang tidak diinginkan ini tidak akan terjadi lagi," tegas Datuk Seri Mohamad Fuzi Harun kepada stasiuan televisi Malaysia TV1, Ahad (20/8).

Dia menambahkan hubungan terkait negara-negara tetangga harus tetap dijaga. Apalagi, Menteri Olahrga dan Pemuda (Menpora) Malaysia Khairy Jamaluddin sebelumnya menyatakan negeri jiran harus menjaga persahabatan dan cinta terhadap negara lainnya.

"Hubungan kami (Malaysia) dengan negara tetangga sangat lah penting, terutama dengan mereka yang berpartisipasi dalam SEA Games ini,” ujar dia.

Pada kesempatan yang berbeda, Khairy Jamaluddin juga sudah melontarkan permintaan maaf secara langsung kepada Menpora Indonesia Imam Nahrawi. Ia pun berjanji menindaklanjuti kesalahan tersebut.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement