REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bendera Indonesia yang dicetak terbalik pada buku panduan SEA Games 2017 bukan satu-satunya insiden yang dialami oleh kontingen Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia. Cobaan datang menimpa tim nasional sepak bola Indonesia.
Usai acara pembukaan SEA Games 2017 yang digelar meriah di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (19/8), timnas sepak bola Indonesia yang berlaga di ajang SEA Games 2017 harus berjuang menahan perut lapar. Sebab, hidangan makanan pada sesi makan malam di Hotel Royale Chulan, Bukit Bintang, Sabtu, 19 Agustus 2017, tak bersisa.
Insiden kehabisan makanan ini ternyata membuat asisten pelatih timnas sepak bola Indonesia Bima Sakti geram. Mantan penggawa timnas sepak bola Indonesia lantas membandingkan pelayanan SEA Games 2017 ini dengan SEA Games 1999 lalu saat dia masih menjadi pemain.
"Harusnya ini tak boleh terjadi. Kami biasa makan jam segini (pukul 21.00 waktu setempat). Waktu jadi pemain, berlaga di Brunei, menu makanan sangat banyak dan orang se-Jakarta makan pun mungkin tak habis," kata Bima Sakti seperti rilis yang diterima Republika, Ahad (20/8).
Bima Sakti pun kemudian berinisiatif mengambil roti yang tersisa. Alhasil, Hansamu Yama Pranata cs harus berebut roti demi mengganjal perut mereka.
Ofisial Timnas U-22 kemudian meminta kepada manajemen hotel untuk kembali memasak makanan yang baru dan dalam 30 menit, makanan seperti pasta, ayam, dan lainnya tersaji.