Jumat 25 Aug 2017 18:36 WIB

Komisi X Minta Timnas Waspadai Provokasi Suporter Malaysia

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih.
Foto: Humas DPR RI
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Abdul Fikri Faqih mengapresiasi keberhasilan Timnas Indonesia U-22 melaju ke babak semifinal cabang sepak bola SEA Games 2017 di Kuala Lumpur. Sayangnya di babak semifinal ini Garuda Muda harus bertemu lawan berat, tuan rumah Malaysia.

Abdul Fikri menilai melawan Malaysia bukanlah pekerjaan gampang, apalagi secara psikis tentu Malaysia akan mengerahkan dukungan penonton langsung secara maksimal.

"Tetap harus tenang dan fokus, supaya tetap bisa memenangkan pertandingan semifinal ini. Saya optimis menang karena pemain yang di pertandingan lalu belum menampakkan kebolehannya, di pertandingan dengan Kamboja sudah menunjukkan kemampuannya," kata Abdul Fikir dihubungi, Jumat (25/8).

Namun Abdul Fikri menyayangkan pada akhir pertandingan melawan Timnas Kamboja terjadi insiden yang memicu emosi. Akibatnya sempat terjadi kericuhan di akhir pertandingan. Lanjut Abdul Fikri, pada laga yang akan digelar di Stadion Shah Alam, Selangor, Sabtu (26/8) nanti dapat dipastikan Evan Dimas dan kawan-kawan akan banyak mendapatkan provokasi baik dari ultras pendukung Malaysia.

"Pemain harus mewaspadai provokasi lawan, harus tetap tenang dan fokus," tambahnya.

Apalagi kontingen Indonesia juga sudah memperoleh tekanan, karena beberapa event mereka merasa dirugikan baik itu sepak takraw, jalan cepat yang dilawan dengab lari oleh atlet Malaysia. Kata Abdul Fikri, hal ini bisa saja bermula dari masalah awal yakni bendera Indonesia yang dicetak terbalik. Ini semua bisa menjadi tabungan pemicu emosi atlet Indonesia, termasuk pemain Timnas U-22.

"Bila ternyata kita tidak bisa menjaga emosi maka provokasi akan terus dilancarkan agar kita tidak  fokus pada prestasi dan kemenangan," tutup politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement